Bersempena peringatan Hari Pahlawan 10 November 2020, Presiden Jokowi menetapkan enam orang Pahlawan Nasional.
Mereka yang mendapatkan gelar pahlawan yaitu Sultan Baabullah dari
Provinsi Maluku Utara, Machmud Singgirei Rumagesan dari Provinsi Papua Barat, Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo dari Provinsi DKI
Jakarta, Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara , MR Sutan Mohammad Amin Nasution dari
Provinsi Sumatera Utara dan Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi dari Provinsi
Jambi.
Nah, berikut profil singkat dari enam Pahlawan Nasional tersebut:
1 Sultan Baabullah
Sultan
Baabullah merupakan Sultan ketujuh dan penguasa ke-24 Kesultanan Ternate di
Kepulauan Maluku yang memerintah antara tahun 1570 dan 1583. Sultan Baabullah (10 Februari 1528 – Juli 1583). Babullah, juga dikenali sebagai Baab atau Babu. Pada masa
pemerintahannya, ia berhasil mengusir Portugis dan merupakan masa keemasan
Kesultanan Ternate.
Sultan Baabullah dianggap
sebagai Sultan teragung dalam sejarah Ternate dan Maluku karena keberhasilannya
mengusir penjajah Portugis dari Ternate dan membawa kesultanan tersebut kepada
puncak kejayaannya di akhir abad ke-16.
Sultan Baabullah juga dikenali dengan
gelar "Penguasa 72 Pulau", berdasarkan wilayah kekuasaannya di
Indonesia timur, yang mencakup sebagian besar Kepulauan Maluku, Sulawasi sebagian. Pengaruh Ternate pada masa kepemimpinannya bahkan mampu
menjangkau Sumbawa, Philipina selatan dan juga Papua Barat.
Peran Maluku dalam perdagangan Asia meningkat secara
tajam karena perdagangan bebas hasil rempah dan hutan Maluku pada masa
pemerintahannya. Rempah dari Maluku sangat disukai oleh bangsa Eropa.
Baca Juga https://id.wikipedia.org/wiki/Baabullah
2. Machmud
Singgirei Rumagesan
Machmud
Singgirei Rumagesan merupakan pejuang integrasi Papua yang dengan gagah berani
menentang pemerintahan kolonial Belanda.
Machmud Singgirei Rumagesan adalah pemimpin Sekar, kerajaan yang saat ini berada di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Kerajaan Sekar adalah satu dari banyak kerajaan di wilayah Semenanjung Onin, nama lain Fakfak era dulu. Pusat pemerintahan Kerajaan Sekar berada di Kecamatan Kokas.Machmud Singgirei Rumagesan lahir di Kokas, 27 Desember 1885. Pada usia 21 tahun, dia telah menjadi raja muda, dua tahun kemudian dia menjadi Raja Sekar, gelarnya Raja Al Alam Ugar Sekar .
Baca Juga : https://news.detik.com/berita/d-5249221/machmud-singgirei-rumagesan-pahlawan-nasional-pertama-dari-papua-barat
3. Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto
Jenderal
Polisi (Purn) Raden Said Soekanto adalah Kepala Kepolisian pertama Negara
Republik Indonesia. Dia menjabat dari 29 September 1945 hingga 14 Desember
1959.
Pada masa Orde Baru, Soekanto sebagai tokoh nasional ditunjuk dan kemudian dilantik oleh Pesiden Soeharto untuk menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung bersama 11 anggota lainnya dengan ketuanya Mr. Wilopo dan wakilnya Alamsyah Ratu Prawiranegara pada tanggal 8 Agustus 1973. Sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung, Bapak Soekanto menduduki jabatan sebagai Ketua Seksi Kesejahteraan Rakyat.
Baca juga: https://id.wikipedia.org/wiki/Soekanto_Tjokrodiatmodjo#Menjadi_Kepala_Kepolisian_Negara_RI_Pertama
4.
Arnold Mononutu
Arnold
Mononutu ditunjuk sebagai Menteri Penerangan pada masa pemerintahan Presiden
Soekarno. Dia juga dipercaya menjadi Duta Besar pertama Indonesia untuk China.
Setelah menghadiri rapat-rapat Perhimpunan Indonesia (Indische Vereeniging) di Belanda, rasa nasionalisme untuk Indonesia mulai bertumbuh dalam dirinya. Ketika Soekirman Wirjosanhjojo menjadi ketua Perhimpunan Indonesia, Arnold Mononutu diminta untuk mewakili organisasi ini di antara organisasi-organisasi mahasiswa.
Baca lebih lengkap di :https://id.wikipedia.org/wiki/Arnold_Mononutu
5.
Sutan Mohammad Amin Nasution
Sutan Mohammad Amin
Nasution merupakan Gubernur pertama Sumatera Utara dan Riau. Dia juga seorang
tokoh pergerakan Sumpah Pemuda. SM Amin ternyata lahir di Tanah Rencong, Aceh, tepatnya di Lhoknga, Aceh Besar, pada 22 Februari 1904.
Sutan Mohammad Amin Nasution merupakan gubernur pertama di Riau, setelah Bumi Lancang Kuning menjadi provinsi tersendiri. Sebelumnya, Riau termasuk dalam provinsi Sumatra Tengah yang dimekarkan menjadi Sumatra Barat, Riau dan Jambi.
Baca Lebih lengkap di https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sutan_Mohammad_Amin,_Kami_Perkenalkan_(1954),_p51.jpg
6.
Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi
Raden
Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi merupakan seorang panglima perang Jambi
yang terkenal ditakuti Belanda.
Selama menjadi panglima, Raden Mattaher berhasil memimpin banyak pertempuran melawan Belanda yang seluruhnya dimenangkannya. Karena ini pula Belanda menjulukinya “Singa Kumpeh”
Anugerah Pahlawan Nasional tahun 2020 menambah deret tokoh yang disematkan menjadi pahlawan Nasonal. Hal itu bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada mereka yang telah berjasa besar mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Masih banyak tokoh perjuangan kemerdekaan yang belum mendapatkannya gelar Pahlawan Nasional, semoga kedepan generasi muda lebih banyak lagi belajar sejarah, yang akan membangkitkan semangat generasi muda meningkatkan rasa nasionalisme yang tinggi. (Mulyati Umar)
0 comments:
Post a Comment