Apa
itu Guru Penggerak ?
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan membuat Program Guru Penggerak. Pendidikan
Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi
pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya,
konferensi, dan Pendampingan selama 9 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama
program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru.
Kegiatan
Program Guru Penggerak terus berjalan bagi guru atau tenaga pendidik di bawah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan ini merupakan peluang yang
sangat bagus dan berharga bagi para pendidik yang tujuan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan Nasional Negara Indonesia.
Banyak
manfaat yang diperoleh dari Pelatihan Guru Penggerak yang akan menunjang Kompetensi guru mengikuiti program ini. Program
Guru Penggerak ini akan berdampak pada Kompetensi pendidik Indonesia yang
semakin handal dan cakap menyikapi zaman digitalisasi di dunia pendidikan.
Apa Tugas Guru Penggerak?
Guru Penggerak
sebagai pendorong transformasi pendidikan Indonesia diharapkan dapat mendukung
tumbuh kembang murid secara holistik sehingga menjadi pelajar Pancasila,
menjadi pelatih atau mentor bagi guru lainnya untuk pembelajaran yang berpusat
pada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi bagi ekosistem
pendidikan. (Nadiem Makarim)
Guru
Penggerak adalah guru biasanya mengajar di kelas, mereka nantinya harus kembali
belajar layaknya seorang murid ketika mengikuti program guru penggerak.
Materi
Pelatihan Guru Penggerak
Materi
pelatihan Program Guru Penggerak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) dinilai telah terbukti efektif. Hal ini disebabkan materi
tersebut diadopsi dari berbagai praktik sukses yang telah diterapkan lembaga
pendidikan masa kini.
Materi
pembelajaran terdiri dari tiga modul yang masing-masing akan dibahas selama dua
bulan. Pada tiga bulan terakhir, peserta akan mengikuti pendampingan tambahan.
Modul
pertama ditunjukkan untuk menanamkan paradigma dan visi guru penggerak. Peserta
akan mempelajari filosofi pendidikan Indonesia hingga nilai dan peran guru
penggerak. Begitu pula dengan bagaimana membangun visi sekolah dan budaya
positif di sekolah.
Modul kedua berpusat pada bagaimana menciptakan
praktik pembelajaran yang berpihak pada murid. Misalnya dengan menerapkan
teknik diferensiasi di mana guru menyampaikan pembelajaran sesuai dengan minat
belajar siswa. Hal ini diperlukan lantaran masing-masing peserta didik memiliki
minat dan kemampuan yang berbeda-beda.
Modul ketiga mengangkat tema pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah. Terlebih, guru penggerak ini diharapkan dapat menjadi pemimpin pendidikan di sekolahnya.
Modul dan materi yang
diberikan pada Pendidikan Guru Penggerak
Modul 1:
Paradigma dan Visi
Guru Penggerak
Waktu
Durasi pembelajaran yang akan dilakukan: dua bulan.
Topik Pembelajaran
a. Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia - Ki
Hajar Dewantara
b. Nilai-nilai dan peran Guru Penggerak
c. Visi Guru Penggerak
d. Membangun budaya positif di sekolah.
Materi Pertama: Modul 1 Paradigma dan
Visi Guru Penggerak
Capaian
Pembelajaran yang diharapkan :
Calon Guru Penggerak mampu
memahami filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan melakukan refleksi kritis
atas hubungan nilai-nilai tersebut dengan konteks pendidikan lokal dan nasional
pada saat ini.
Calon Guru Penggerak mampu
menjalankan strategi sebagai pemimpin pembelajaran yang mengupayakan
terwujudnya sekolah sebagai pusat pengembangan karakter dengan budaya positif.
Calon Guru Penggerak mampu
mengembangkan dan mengkomunikasikan visi sekolah yang berpihak pada murid
kepada para guru dan pemangku kepentingan.
Modul 2: Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid
Topik Pembelajaran
a.
Pembelajaran berdiferensiasi
b.
Pembelajaran emosional dan social
c.
Coaching/ pelatihan
MATERI KEDUA:
Modul 2 Praktik Pembelajaran yang Berpihak ke Murid
Capaian Pembelajaran yang harus dicapai:
Calon Guru Penggerak dapat
mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi kebutuhan
belajar siswa yang berbeda.
Calon Guru Penggerak mampu
mengelola emosi dan mengembangkan keterampilan sosial yang menunjang
pembelajaran.
Calon Guru Penggerak mampu
melakukan praktik komunikasi yang memberdayakan sebagai keterampilan dasar
seorang coach .
Calon Guru Penggerak mampu
menerapkan praktik coaching sebagai pemimpin pembelajaran.
Modul 3:
Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah
Topik Pembelajaran
a. Pengambilan keputusan sebagai pemimpin
pembelajaran
b. Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya.
c. Pengelolaan program sekolah yang berdampak pada murid.
MATERI KETIGA:
Modul 3 Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah
Capaian
Pembelajaran yang diharapkan :
Calon Guru Penggerak mampu
melakukan praktik pengambilan keputusan yang berdasarkan prinsip pemimpin
pembelajaran.
Calon Guru Penggerak mampu
melakukan strategi pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, waktu, dan sarana
dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran yang berdampak pada murid.
Calon Guru Penggerak mampu
merencanakan, mengorganisasikan, dan mengarahkan program perbaikan dan
perubahan sekolah, serta memantau-nya agar berjalan sesuai rencana dan mengarah
pada tujuan.
Calon Guru Penggerak mampu
mengembangkan kegiatan berkala yang memfasilitasi komunikasi murid, orangtua
dan guru serta menyediakan peran bagi orangtua terlibat dalam proses belajar
yang berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.
Modul 4 : Selebrasi, Refleksi, Kolaborasi
dan Aksi
Topik Pembelajaran
a. Menjadi fasilitator kelompok dan fasilitator
perubahan.
b. Mengevaluasi proses mentoring bersama mentor.
c. Mempersiapkan rencana berbagi praktik baik.
Materi
Keempat : Selebrasi, Refleksi, Kolaborasi dan Aksi
Capaian Pembelajaran yang diharapkan:
Calon
Guru Penggerak merefleksikan perannya sebagai GP dan strategi yang telah
dijalankan sebagai guru penggerak.
Calon Guru Penggerak berbagi
praktik baik dengan rekan sejawat.
Calon Guru Penggerak membuat
rencana tindak lanjut dan kolaborasi dengan rekan sejawat.
Calon guru penggerak membuat
rencana tindak lanjut dan berkolaborasi dengan rekan sejawat.
Setelah menjalani pelatihan selama sembilan bulan.
Para guru tersebut sudah teruji dan harus
mampu menguasai serta bisa mengimplementasikan apa yang didapatkan selama pelatihan
di sekolah masing-masing. Lulus secara teori belum tentu lulus dalam praktiknya.
Maka peran pemerintah dalam hal ini sangat menentukan.
Program Pemerintah selain Guru Penggerak.
Selain
merekrut calon Guru Penggerak, Kemendikbud juga merekrut Pengajar Praktik (Pendamping) program dari kalangan Guru
Berpengalaman, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Akademisi/Praktisi/Konsultan
Pendidikan terbaik.
Peran
pemerintah dalam Program Guru Penggerak sangat bagus. Peserta yang sudah mengikuti Pelatihan Guru Penggerak
tetap mendapatkan pantauan dari Kemendikbud setelah dinyatakan lulus mengikuti
pelatihan. Pemerintah juga mengawal Guru
Penggerak agar terus berinovasi dan menghasilkan karya.
Harapan program
ini terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya Pelatihan Guru Penggerak bisa
dilakukan secara merata di setiap daerah dan bisa menjangkau seluruh guru di
Indonesia. ( Mulyati Umar)
#gurupenggerak #merdekabelajar #guruinovasi #gurubelajar #kemdikbud #simpkb
dikutip dari berbagai sumber dan cerita pengalaman CGP Rini Ahyu
0 comments:
Post a Comment