Welcome di Mentari Sago, kumpulan artikel pendidikan dan sastra baik berupa cerpen, puisi dan lain-lain

Thursday, 6 April 2023

Menyoal İntegritas Karyawan, Bukan Uang Sebagai Orientasi

 

Seorang dikatakan Professional jika dia bisa membawakan dirinya untuk tampil menarik dihadapan pimpinannya dengan keahlian yang dimilikinya dan bisa memberikan kepercayaan atas rahasia dan hal penting.



Memiliki integritas yang tinggi menjadi hal yang penting bagi seorang pegawai, karena diharapkan dapat mempunyai prinsip yang kuat untuk dapat bertahan dalam situasi yang tidak menentu dalam perusahaan atau instansi juga harus bisa konsisten atas tindakan yang harus dilakukan dengan nilai dan prinsip yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Selanjutnya loyalitas dari pegawai atau pegawai menjadi aspek yang penting dalam penilaian pimpinan.

Integritas

Integritas merupakan sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran.

Kejujuran, kesesuaian dengan aturan atau anti korupsi merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa kita abaikan.

Seperti firman Allah dalam Al-Qur`an surah Asy-Syams ayat 8,

فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا

“Maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya”.

Berintegritas itu berpihak pada kebenaran, jujur, dan mutlak dimiliki setiap orang apalagi mereka yang memegang amanah atau dipercaya sebagai pemimpin.

Kewajiban kita  berjuang mempertahankan integritas atau moralitas sepanjang hayat, jika lengah sedikit saja akan terjerumus dalam kesalahan yang berkepanjangan dan baru sadar ketika telah terperosok dalam penderitaan dan penyesalan.

 

Integritas pada intinya sikap jujur, konsisten, komitmen, berani dan dapat dipercaya. Sedangkan loyalitas adalah kesetiaan pada prinsip yang dianut.

 

Loyalitas

Sebuah kata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), loyalitas itu kepatuhan atau kesetiaan.

Loyalitas itu memiliki dua dimensi. Ke dalam ia memiliki keyakinan penuh akan kesucian dan kebenaran misi atau tujuan organisasi, negara atau pun ajaran agamanya dan bersungguh-sungguh melaksanakan tugas dan fungsinya.

Khalifah Abu Bakar  berkata, saat dinobatkan menjadi khalifah setelah Rasulullah telah dipanggil menghadap ilahi,

“Saudara-saudara, aku telah diangkat menjadi pemimpin bukanlah karena aku yang terbaik diantara kalian semuanya, untuk itu jika aku berbuat baik bantulah aku, dan jika aku berbuat salah luruskanlah aku!”

 

Mengapa hal yang tidak baik itu bisa terjadi? Itu terjadi karena adanya prinsip-prinsip hidup yang dianut, seperti prinsip bekerja semata-mata hanya untuk mencari uang dan hasilnya ingin dinilai baik oleh atasan.

 

Apa hasil yang didapatkan?

Hasilnya adalah uang menjadi orientasi utama dan akan bekerja baik apabila hanya dilihat oleh orang lain. Akibatnya, kita akan sulit mendapatkan kepercayaan. Lakukanlah hal-hal baik, dimanapun, kapanpun dan kepada siapapun.

 

Integritas tidak memerlukan tepuk tangan orang lain dan sorak sorai pujian. Integritas hanya membutuhkan tepukan halus di bahu dari seorang malaikat. Integritas hanya bersahabat dengan suara hati, suara Tuhan.


Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Qaff (50):18

مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

“Setiap kata yang ia ucapkan, tentulah di sampingnya ada penjaga siap (mencatat)” – QS. Qaaf 50:18

 

Kepercayaan

Karena kamu mempercayai seseorang, jangan ragu untuk menunjukkan kesetiaanmu. Kepercayaan juga bisa menjadi faktor loyalitas, yang bisa datang dari reputasi yang baik.


Pegawai yang benar-benar loyal tidak hanya sekedar berkomitmen untuk membawa perusahaan ke level sukses. Kesetiaan mereka dapat dilihat dari sudut pandang lain.

 

Ciri-ciri pegawai yang memiliki  loyalitas tinggi:

 

1.      Berani Mengutarakan Ketidaksetujuan

Setiap perusahaan dan ingin maju pasti menciptakan suasana debat dalam internal-nya. Debat bertujuan pegawai dapat mengutarakan pendapat masing-masing. Pemimpin yang hebat pasti ingin pegawainya aktif bertanya, berpendapat, dan berhati-hati dalam bekerja, memberi ruang  pegawai untuk mengutarakan ketidaksetujuan mereka terhadap hal apapun di lingkup kerja.

 

2.      Bekerja dengan Integritas

Banyak yang menyebutkan bahwa kesetiaan seorang pegawai dilihat dari seberapa besar ketaatan mereka di perusahaan. Pegawai yang taat dengan peraturan dan punya rasa loyalitas yang besar pula. Sesungguhnya pegawai loyal dilihat dari seberapa besar dia menunjukkan integritas mereka saat bekerja.

"Integritas yang sesungguhnya adalah melakukan hal yang benar, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya apakah kau melakukannya atau tidak." - Oprah Winfrey.

 

3.      Memuji Rekan Kerjanya

Pegawai loyal peduli dengan perusahaan tempat dia bekerja, customer, visi misi perusahaan. Mereka merasa dirinya bekerja untuk sesuatu yang lebih baik daripada diri mereka sendiri. Sehingga, mereka selalu memberikan apresiasi ketika rekan kerja lainnya melakukan hal yang jauh lebih baik. Itu berarti perusahaan telah menggenapi misinya kepada pegawai.

 

Pegawai loyal memberikan pujian dan menghargai rekan kerja lain, terutama ketika itu tidak terkait dengan pekerjaannya, tidak hanya menunjukkan kemampuan interpersonal-nya saja.

 

4.      Mendukung Secara Positif Keputusan Pemimpin

Dukungan pegawai loyal berupa dukungan & kontribusi positif, bukan hanya asal "Asal Bos Senang" saja. Saat pemimpin mereka melakukan hal yang salah, pegawai loyal tetap akan memberitahu dengan jujur kesalahan pemimpin mereka.

 

Pegawai yang loyal akan menjalin hubungan yang baik terhadap pegawai lain termasuk dengan atasan. Mereka memberikan masukan dengan bukti bahwa apa yang dilakukan pemimpin salah. Pegawai loyal akan memperlakukan pemimpinnya bukan sebagai musuh, tapi sebagai rekan kerja / tim.

 

5.      Menyukai apa yang dikerjakan

Pegawai loyal menyukai pekerjaannya dan tidak melihat pekerjaan tersebut sebagai suatu hal yang rutinitas. Tapi, sesuatu yang mereka suka untuk dikerjakan, dan yang sangat dipercaya oleh mereka.


dikutip dari berbagi sumber 


0 comments:

Post a Comment