Welcome di Mentari Sago, kumpulan artikel pendidikan dan sastra baik berupa cerpen, puisi dan lain-lain

Saturday, 27 January 2024

6 Hal yang Mesti Dilakukan Orang tua Ketika Anak Mulai jatuh Cinta

Ayah bunda, tentu mempunyai anak remaja, dimana mereka mulai menyukai lawan jenis.Hal itu akan terjadi, qadarullah, namun   menjadi lebih sulit karena perlu adanya adaptasi antara orang tua dan remaja dalam melihat perubahan anak. Hal itu merupakan hal yang wajar dan penting dalam melihat perkembangan anak.

Nah, apa yang mesti dilakukan orang tua ketika sang anak jatuh cinta, atau dengan kata lain sudah mulai menyukai lawan jenis.

1.      Beri perhatian yang positif

Pastikan anak remaja mendapat perhatian dari orang tua. Ayah dan bunda  perlu membangun hubungan yang baik dan menjadi panutan terutama orang tua sang anak. Luangkan waktu berkualitas bersama anak dan jalin komunikasi dengan baik. Usahakan komunikasi terjalin dua arah dan bukan bersifat mengurui. Anak remaja biasanya tidak sudah diceramahi secara sepihak.

     Ayah bunda dapat mengapresiasi perasaan cinta yang sedang dialami oleh anak remaja. Cinta bukanlah dosa, tetapi anugerah.  Anak sedang mencari identitas diri, ketika mereka tidak mendapatkan perhatian dan dukungan dari ayahbunda, mereka mungkin akan mencari kenyamanan di tempat lain yang bisa membahayakan mereka.

2.      Selidiki, apakah anak jatuh cinta atau hanya terobsesi.

     Ketika anak remaja mulai jatuh cinta, ia memiliki perasaan yang kuat namun masih dapat mengendalikan emosinya. Nah anak remaja yang terobsesi pada lawan jenis bisa memperlihatkan perilaku yang tidak sehat. Obsesi adalah perasaan yang dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti obsesi terhadap seseorang, gagasan, kegiatan, rasa takut, maupun objek. Menurut Paired Life, obsesi dapat memicu rasa sakit dan penderitaan karena seseorang tidak bisa menjalin hubungan dengan orang yang diinginkan. Hal ini bisa membahayakan anak.

3.      Gali bakat anak.

     Anak remaja yang sedang jatuh cinta punya kecendrungan melupakan minat, bakat, atau hasrat untuk melakukan hal-hal yang baru. Arahkan anak terus mengali potensinya, beri dorongan untuk terus fokus pada kegiatan positif.

4.      Dialog dan diskusi untuk membicarakan sosok yang sedang dipuja

     Ayah bunda bisa meminta anak menceritakan sosok yang disukainya dan berusaha untuk berempati dan memahami apa yang sedang dirasakan oleh anak. Anak yang dekat dengan ayah bunda, tidak anak sulit untuk bercerita, akan berbeda dengan anak yang sulit terbuka dan ia bisa merasa malu. Dengarkan anak saat bercerita dan pahami apa yang disampaikannyakarena banyak anak di usia remaja beranggapan orangtua tidak mengerti apa pun tentang cinta. Maka peran ayah bunda sangat dituntut untuk memahami anak. Inilah waktu yang penting untuk mengenalkan hakikat cinta, apakah ini cinta yang serius atau hanya ungkapan perasaan  alami, dimana cinta yang sebenarnya adalah cinta yang ingin dijalani melalui pernikahan.

5.       Berikan peringatan kepada anak untuk tidak stalking media sosial.

  Ayah bunda perlu mengingatkan anak agar tidak stalking orang yang disukainya. Menjauhkan dari media sosial selama waktu tertentu dapat membantu, atau dapat juga dengan unfollow atau berhenti mengikuti orang yang disukai.

 

6.      Memberi pemahaman kepada anak akan pentingan Mencintai diri.

    Ayah bunda, Ajari anak Anda untuk mencintai diri sendiri dan bantu mereka mengatasi perasaan jatuh cinta. Biarkan anak Anda memahami bahwa dirinya lebih penting daripada objek yang dikaguminya. Meskipun dia memiliki begitu besar perasaan terhadap orang yang disukainya, anak harus tahu bahwa mencintai dirinya sendiri lebih penting. ( Mulyati Umar)


Semoga bermafaat.


0 comments:

Post a Comment