Welcome di Mentari Sago, kumpulan artikel pendidikan dan sastra baik berupa cerpen, puisi dan lain-lain

Wednesday, 15 January 2025

Deep Learning: Fondasi Kecerdasan Buatan Modern


Deep Learning telah menghadirkan revolusi dalam dunia kecerdasan buatan (AI) dan menjadi tulang punggung berbagai aplikasi yang kita gunakan sehari-hari. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang konsep, jenis-jenis, dan aplikasi Deep Learning dalam berbagai bidang.

Pengertian Deep Learning



Deep Learning merupakan bagian dari Machine Learning yang terinspirasi dari struktur dan fungsi otak manusia. Teknologi ini menggunakan jaringan saraf tiruan berlapis (neural networks) yang mampu belajar dari data dalam jumlah besar untuk mengekstrak pola dan fitur kompleks secara hierarkis. Berbeda dengan machine learning tradisional, Deep Learning dapat secara otomatis menemukan representasi yang tepat dari data tanpa memerlukan ekstraksi fitur manual (LeCun et al., 2015).


Meskipun powerful, Deep Learning masih menghadapi beberapa tantangan:

  1. Kebutuhan Data: Model deep learning memerlukan dataset besar untuk pelatihan efektif.
  2. Komputasi: Training model kompleks membutuhkan sumber daya komputasi yang signifikan.
  3. Interpretabilitas: Sulit menjelaskan bagaimana model mencapai kesimpulan tertentu.
  4. Bias: Model dapat mewarisi bias dari data training.

Beberapa perbedaan machine learning dan deep learning:

Algoritma

Machine learning menggunakan algoritma untuk mengurai data, mempelajari data, dan membuat keputusan berdasarkan data yang telah dipelajari.

Sementara itu, deep learning menggunakan susunan algoritma yang berlapis-lapis untuk menciptakan “jaringan nalar buatan”. Hal ini membuat deep learning memiliki kemampuan mempelajari data dan membuat keputusan sendiri.

Data

Machine learning hanya mampu menganalisis data yang terstruktur. Namun, algoritma pada machine learning bisa menganalisis data dalam jumlah kecil.

Deep learning mampu menganalisis data yang tidak terstruktur seperti gambar, video, maupun audio.

Algoritma deep learning tidak memiliki kemampuan secara maksimal mengolah data dalam jumlah kecil. Hal ini terjadi karena algoritma deep learning sengaja dirancang untuk mengolah data dalam jumlah banyak.

Attribute Engineering (Rekayasa Fitur)

Machine learning membutuhkan rekayasa fitur. Di lain sisi, deep learning sama sekali tidak membutuh rekayasa fitur. Dengan kata lain, beberapa fitur kemungkinan bisa saling berkaitan saat proses analisis pada program machine learning.

Attribute engineering (rekayasa fitur) sendiri mengacu pada proses pemilihan dan transformasi variabel menggunakan machine learning atau deep learning saat menciptakan model analisis prediktif.

Hardware (Perangkat Keras)

Butuh perangkat keras kelas atas untuk menjalankan program pembelajaran deep learning. Selain itu, mesin yang digunakan juga harus memiliki kemampuan mumpuni untuk mengolah data dalam jumlah besar. .

Sementara itu, program pembelajaran machine learning cukup membutuhkan mesin kelas menengah atau bahkan kelas bawah untuk mengolah data secara optimal.

Penerapan

Penerapan model machine learning adalah sistem rekomendasi pada e-commerce. Algoritma machine learning akan menganalisis data produk yang sebelumnya dicari untuk memberi rekomendasi serupa.

Deep Learning telah membuktikan diri sebagai teknologi transformatif yang mengubah cara kita memecahkan masalah kompleks. Dengan perkembangan berkelanjutan dalam arsitektur, algoritma, dan hardware, potensi Deep Learning masih jauh dari batas maksimalnya.

0 comments:

Post a Comment