Pembelajaran deep learning dalam konteks pendidikan mengacu pada metode pengajaran yang berfokus pada pemahaman mendalam dan keterampilan berpikir kritis daripada sekedar menghafal informasi. Tujuannya agar siswa dapat mengembangkan pemahaman konsep yang lebih mendalam dan mampu menerapkannya dalam berbagai situasi.
Pendekatan Deep learning dalam konteks pendidikan sebenarnya dapat menjadi bagian dari kurikulum dan metode pembelajaran. Deep Learning merupakan metode yang di adapitasi dari kecerdasan buatan (AI). Metode ini mengajarkan komputer untuk memproses data seperti cara kerja otak manusia. Dalam konteks pendidikan, deep learning merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan penguasaan secara mendalam dalam rentang materi yang lebih kecil. Dengan menggunakan metode deep learning, juga dapat mengotomatiskan berbagai hal yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, seperti mendeskripsikan gambar atau menyalin file suara ke dalam teks.
Deep learning sendiri merupakan salah satu cabang dari bidang machine learning yang menggunakan saraf buatan atau biasa disebut dengan jaringan syaraf tiruan. Ini memiliki berbagai tingkatan dalam hal pemrosesan atau mempelajari data. Sebagai metode pembelajaran: Deep learning merupakan metode atau strategi pembelajaran yang mendorong siswa untuk memahami materi secara mendalam. Pendekatan ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analisis mendalam dan pemecahan masalah.
Guru yang menerapkan deep learning dalam pembelajaran sehari-hari akan menggunakan strategi seperti studi kasus, diskusi mendalam, dan penerapan konsep dalam lingkungan dunia nyata. Deep learning dapat mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan mengkaji pokok bahasan secara mendalam, sehingga mengeksplorasi lebih dalam dan mengapresiasi.
Pendekatan Deep Learning dapat mengidentifikasi pola kompleks dalam gambar, teks, suara, dan data lainnya untuk menghasilkan wawasan dan prediksi yang akurat.
Deep Learning secara eksplisit mencakup tujuan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman mendalam, bukan hanya penguasaan keterampilan dasar atau hafalan. Dalam konteks ini, pembelajaran dirancang untuk menciptakan pengalaman belajar yang meningkatkan pemahaman konseptual, keterampilan berpikir kritis, dan penerapan pengetahuan praktis. Tujuan deep learning adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui pendekatan yang lebih mendalam dan fokus pada partisipasi aktif siswa.
Deep Learning merupakan kurikulum yang memadukan tiga unsur utama yaitu Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyfull Learning.
Setiap elemen dirancang untuk menciptakan suasana pembelajaran yang tidak hanya mengutamakan pengetahuan tetapi juga memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
1. Meaningful Learning
Teori Meaningful Learning yang dicetuskan oleh David Ausubel menjelaskan tentang proses pembelajaran dimana guru membantu siswa untuk mengaitkan konsep baru yang akan diajarkan dengan konsep-konsep yang sebelumnya sudah mereka pahami. Unsur Meaningful Learning pembelajaran bermakna. Siswa diajak untuk memahami alasan di balik setiap materi kursus yang mereka pelajari dan pentingnya kursus tersebut bagi kehidupan masa depan mereka di dunia nyata. Proses belajar Meaningful Learning ini bertujuan agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik.
Contohnya adalah mengenalkan penjumlahan pecahan, bisa mulai dengan penjumlahan benda-benda yang lebih konkret terlebih dahulu dengan mengunakan contoh benda yang nyata.
2. Mindful Learning
Mindful Learning seringkali dikenal sebagai metakognisi dalam teori pendidikan. Dalam Mindful Learning, guru memperhatikan keunikan siswanya, termasuk potensi dan kebutuhannya yang beragam.siswa diajak untuk senantiasa sadar akan proses pembelajaran yang sedang ia jalani. Kesadaran ini terdiri dari beberapa aspek:
Kesadaran akan hal-hal yang sudah ia pahami atau kuasai sebelumnya,
Kesadaran akan hal-hal yang belum ia pahami atau kuasai,
Kesadaran akan pentingnya pemahaman atau penguasaan kompetensi dari apa yang ia sedang pelajari,
Kesadaran akan alur proses pembelajaran yang sedang ia jalani demi tercapainya pemahaman atau kompetensi yang ingin ia capai,
Kesadaran akan kemajuan pemahaman atau kompetensi setelah merefleksikan proses pembelajaran yang telah ia lewati,
Kesadaran akan hal-hal yang masih dapat dieksplorasi lebih lanjut dalam proses pembelajaran berikutnya.
0 comments:
Post a Comment