Pendekatan Deep
Learning dalam pendidikan merupakan perubahan yang mendasar dalam cara memandang
dan melaksanakan proses pembelajaran di sekolah. Berbeda dengan pembelajaran yang
sering berfokus pada penghafalan dan pengulangan, Deep Learning
menekankan pemahaman mendalam, koneksi bermakna, dan pengembangan keterampilan
yang holistik.
Landasan
Teoretis Deep Learning dalam Pendidikan
Deep
Learning
dalam konteks pendidikan didasarkan pada beberapa teori pembelajaran utama:
1. Konstruktivisme
Sosial
- Pembelajaran terjadi melalui interaksi
sosial
- Pengetahuan dibangun secara aktif oleh
pembelajar
- Guru berperan sebagai fasilitator
pembelajaran
2. Teori Pengalaman Pembelajaran
- Pembelajaran melalui pengalaman langsung
- Refleksi aktif terhadap pengalaman
- Penerapan pengetahuan dalam situasi nyata
1. Literasi
Melalui Deep Learning
Kemampuan ini mencakup beberapa poin
sebagai berikut:
· Literacy (Literasi) → Dengan pendekatan Deep Learning,
literasi siswa tidak hanya pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga
memahami makna di balik informasi yang diserap.
· Numeracy (Kemampuan Numerik) → Daripada hanya menghafal
rumus, dengan Deep Learning, siswa didorong untuk memahami konsep dasar
matematika, sehingga mereka dapat menerapkannya dalam berbagai konteks
kehidupan sehari-hari.
· Scientific
Literacy (Literasi Sains) → Deep
Learning dapat membantu siswa untuk mengaitkan konsep sains dengan
kehidupan nyata dan menyelami proses penemuan ilmiah secara lebih mendalam.
·
ICT Literacy (Literasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi) → Dengan Deep Learning, siswa dapat
mempelajari cara mengelola informasi digital dengan lebih bijak, memahami etika
penggunaan teknologi, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
·
Financial
Literacy (Literasi Keuangan) → Melalui
pendekatan Deep Learning, siswa dapat memahami konsep dasar ekonomi,
cara mengelola uang, dan memahami dampak dari setiap keputusan finansial yang
mereka lakukan.
·
Cultural
& Civic Literacy (Literasi Budaya dan
Kewarganegaraan) → Penerapan Deep Learning memungkinkan siswa memahami
nilai budaya dan kewarganegaraan secara lebih mendalam, menghargai perbedaan
budaya, serta memahami peran mereka sebagai warga negara yang aktif dan
bertanggung jawab.
2. Competencies (Kompetensi)
Kompetensi mencakup cara siswa
menghadapi tantangan kompleks, yang meliputi keterampilan berpikir kritis,
kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Adanya Deep Learning mampu
mendorong siswa untuk memiliki pendekatan yang lebih mendalam dan analitis
terhadap tantangan yang akan mereka hadapi di masa kini maupun masa mendatang.
Kompetensi mencakup beberapa poin
sebagai berikut:
·
Critical
Thinking / Problem Solving
(Berpikir Kritis / Pemecahan Masalah) → Deep Learning mengajarkan siswa
untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan mencari solusi yang
inovatif.
·
Creativity (Kreativitas) → Dalam pendekatan Deep Learning,
siswa didorong untuk bereksperimen, menghubungkan ide-ide, dan menghasilkan
pemikiran yang original.
·
Communication (Komunikasi) → Deep Learning memungkinkan
siswa untuk berkomunikasi secara lebih efektif dengan membiasakan mereka
berbicara, mendengar, dan memberikan umpan balik dalam proses pembelajaran.
·
Collaboration (Kolaborasi) → Deep Learning akan mendorong
siswa untuk belajar bekerja sama dalam tim, menghargai kontribusi rekan satu
tim, dan mengembangkan empati.
3. Character Qualities (Kualitas Karakter)
Deep Learning juga membantu siswa untuk membentuk kualitas
karakter yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu
berubah. Kualitas karakter ini mencakup beberapa poin sebagai berikut:
·
Curiosity (Rasa Ingin Tahu) → Deep Learning akan
membiasakan siswa untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dengan cara mengajak mereka
menggali informasi dan bertanya secara lebih mendalam terkait suatu topik.
·
Initiative (Inisiatif) → Dengan pendekatan Deep Learning,
siswa akan dilatih untuk proaktif dan inisiatif dalam mencari jawaban dan
solusi.
·
Persistence
/ Grit (Ketekunan) → Deep Learning membiasakan
siswa untuk bekerja keras, terus mencoba, tidak mudah menyerah, dan mampu
memecahkan masalah hingga tuntas, sehingga dapat mengembangkan ketekunan dalam
mencapai tujuan.
·
Adaptability (Kemampuan Beradaptasi) → Deep Learning
mampu mendorong siswa untuk terbiasa dengan adanya perubahan, baik dalam proses
belajar maupun dalam kehidupan mereka, sehingga mereka lebih fleksibel dalam
menghadapi situasi baru.
·
Leadership (Kepemimpinan) → Pembelajaran berbasis kelompok
dalam Deep Learning dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk
memimpin dan mengambil tanggung jawab.
·
Social
and Cultural Awareness
(Kesadaran Sosial dan Budaya) → Deep Learning dapat memfasilitasi siswa
untuk membangun kesadaran sosial dan budaya yang kuat, serta menghargai
keragaman dan perbedaan sebagai sesuatu yang bisa memperkaya pengalaman belajar
mereka.
Catatan: Implementasi
pendekatan Deep Learning perlu disesuaikan dengan konteks lokal, kebutuhan
siswa, dan sumber daya yang tersedia.
(Mulyati Umar, dikutip
dari beberapa sumber)
0 comments:
Post a Comment