Belajar di masa pandemi membuat dunia pendidikan kewalahan. Dunia
dikagetkan dengan adanya wabah ini. Begitu juga dengan Indonesia, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Nadiem Makarim menyampaikan beberapa amanat
pendidikan di masa COVID-19.
Kondisi pandemi yang saat ini melandadi berbagai belajahn
dunia, menciptakan banyak pembelajaran baru tidak hanya buat guru, siswa, dan
orang tua, namun juga untuk masyarakat Indonesia.
foto Mulyati Umar |
Belajar Daring |
Sesuai arahan dari pemerintah Belajar di masa pandemi. Di masa
COVID-19 ini merupakan waktu yang baik untuk kita berinovasi dalam pendidikan
agar bisa menjadi masyarakat dan bangsa yang lebih baik. Beberapa pendekatan
pembelajaran jarak jauh yang dapat dilaksanakan dari rumah, yaitu:
- Penggunaan
Aplikasi Rumah Belajar
Program belajar dari rumah menjadi tugas berat bagi pendidik peserta
didik dan orang tua. Pembelajaran luring menjadi solusi yang tepat untuk saat
ini. Pembelajaran secara luring lebih memudahkan peserta didik. Halaman Rumah
Belajar bisa diakses oleh semua orang, di sana banyak materi pembelajaran bagi
peserta didik. Di fitur Rumah Belajar juga tersediakan e-book kurikulum 2013.
Anak didik masih dapat belajar melalui krisis yang terjadi
saat ini. Setiap kejadian yang ada menjadi pembelajaran tersendiri bagi
masyarakat, terutama peserta didik yang sedang dalam proses belajar.
Tujuannya
agar siswa tetap mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang akan mengubah
tingkah lakunya. Proses ataupun sistem transfer knowledge saja akan tetapi sebagai proses pengubahan etika, norma
ataupun akhlak dari setiap peserta didik yang dapat dilakukan dengan mengunakan
kemajuan tehnologi.
2. Penugasan Luring
Penugasan terstruktur dari guru
kepada peserta didik dengan mengirimkan tugas dan lembar kerja melalui aplikasi
pengiriman pesan dan media lainnya.
Sebenarnya banyak permasalahan yang bermunculan, mulai dari orang tua
tidak punya android, tak mampu membeli data paket, punya android satu tapi anak
yang belajar ada tiga orang. Orang tua dituntut untuk memahami kondisi sekarang
ini.
Tugas berat itu pasti, guru harus lebih aktif bertanya kendala yang
dihadapi peserta didik melalui orang tua. Komunikasi terjalin erat. Belajar di
masa pandemi tetap berjalan demi masa depan anak, orang tua dituntut berperan
semaksimal mungkin agar anak mendapatkan perhatian dan arahan di rumah.
3.
Menggunakan Aplikasi Teleconference
Tatap muka virtual atau pembelajaran daring melalui teleconference diantaranya zoom meeting, google meet dll. Guru bisa berinteraksi secara langsung dengan
peserta didik. Ada interaksi langsung ini lebih menarik bagi peserta didik,
mereka merasa benar benar sedang belajar.
Belajar memang tidak selalu mudah, tapi ini saatnya kita
berinovasi, ini saatnya kita bereksperimen, memberikan yang terbaik bagi generasi
bangsa agar menjadi masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan
.
4.
Diskusi Daring
Tatap muka virtual atau pembelajaran mandiri menggunakan
fasilitas pembelajaran daring melalui diskusi dalam grup melalui aplikasi
pengiriman pesan (grup WA, Telegram, Line, dll) dan media sosial (Facebook,
Instagram).
Tahun ajaran baru 2020/2021 sudah mulai berlangsung di tengah
wabah pandemi Covid-19 yang masih membayangi, berbagai inovasi dilakukan agar
pendidikan terus berlangsung. Belajar dari rumah, itu solusi yang harus
dilakukan saat ini.
5.
Pembelajaran Melalui Media Luring
Belajar melalui media luring melalui saluran TVRI, radio,
dan modul belajar mandiri yang sudah disediakan. Kerjasama
berbagai pihak juga didorong untuk mendukung pendidikan jarak jauh dapat
berjalan dan berkesinambungan. Pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan dengan
bervariasi sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah.
Pendidikan adalah sebuah proses ataupun tahapan dalam perubahan
sikap serta etika maupun tingkah laku seseorang atau kelompok dalam orang dalam
meningkatkan pola pikir manusia melalui pengajaran dan pelatihan serta
perbuatan yang mendidik.
Banyak keluhan para orang tua siswa akan tugas yang diberikan
selama proses belajar dari rumah berlangsung. Dari permasalahan ini maka dituntut guru berinovasi dan kreatif
dalam melakukan pembelajaran jarak jauh baik daring maupun luring. Banyak cara
yang harus dilakukan oleh guru, kerjasama dengan orang tua sangat ditekankan
agar pembelajaran berlangsung dengan maksimal dan berarti.
Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara menyatakan pendidikan adalah proses penunjang kekuatan
kodrat sebagai manusia yang memiliki akal, dalam menguasai pengetahuan pada
peserta didik. Dengan tujuan manusia dapat meninggikan derajatnya melalui
pendidikan yang setinggi-tingginya.
Arahan pemerintah di atas membuat pendidik berperan aktif
dalam memberikan media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menarik bagi
peserta didik, di samping itu pendidik juga memberikan motivasi bagi siswa agar
terus belajar.
Arahan dan kebijakan pemerintah pusat dijalankan di 34
provinsi di seluruh Indonesia dengan waktu pelaksanaan belajar di rumah
diserahkan kepada Dinas Pendidikan masing-masing
provinsi dan kabupaten sesuai dengan perkembangan wabah covid-19 di setiap
daerah.
Tugas pendidik di sini akan berat, maka perlu kerjasama
dengan orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah. Komunikasi orang tua
dan guru sangat diperlukan agar proses dari pendidikan itu berjalan sebagaimana
mestinya.
Berbagai
curahan hati anak didik yang rindu akan mendapat pendidikan di sekolah, membuat
hati sedih. Begitu besarnya keinginan mereka untuk belajar kembali ke sekolah.
Harapan
kita, tetap semangat belajar di masa pandemi. Semoga wabah ini cepat berlalu
dan anak anak kembali ke sekolah. Tahun ajaran baru, semangat baru juga bertemu
teman baru. Interaksi sosial mereka di sekolah, hal yang sangat
dirindukannya. (Mulyati Umar)