Welcome di Mentari Sago, kumpulan artikel pendidikan dan sastra baik berupa cerpen, puisi dan lain-lain

Menulislah, dengan itu engkau akan meninggalkan jejak jejak sejarah

Tulisan ketika dibaca dan membawa perubahan padanya, akan bermakna besar akhirnya.

Bermimpilah

Jangan biarkan ucapan orang lain menjatuhkan mimpimu. Bungkam mulut mereka dengan prestasimu.

Pendidikan itu mengubah perilaku

Jangan pernah berhenti belajar, karena hidup tak pernah berhenti mengajarkan.

You don’t have to be great to start. But you have to start to be great.

Kamu tidak harus hebat untuk memulai. Tapi Anda harus mulai menjadi hebat.

Manusia terbaik adalah yang bermanfaat bagi banyak orang

Kebaikan sekecil apapun akan mernakna besar bagi yang merasakannya.

Tuesday, 10 November 2020

MENGENAL 6 TOKOH PAHLAWAN NASIONAL TERBARU 2020

 

Bersempena peringatan Hari Pahlawan 10 November 2020, Presiden Jokowi menetapkan enam orang Pahlawan Nasional.

Mereka yang mendapatkan gelar pahlawan yaitu Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara, Machmud Singgirei Rumagesan dari Provinsi Papua Barat, Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo dari Provinsi DKI Jakarta, Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara , MR Sutan  Mohammad Amin Nasution dari Provinsi Sumatera Utara dan Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi dari Provinsi Jambi.


Nah, berikut profil singkat dari enam Pahlawan Nasional tersebut:

1   Sultan Baabullah

Sultan Baabullah merupakan Sultan ketujuh dan penguasa ke-24 Kesultanan Ternate di Kepulauan Maluku yang memerintah antara tahun 1570 dan 1583. 
Sultan Baabullah (10 Februari 1528 – Juli 1583). Babullah, juga dikenali sebagai Baab atau Babu. Pada masa pemerintahannya, ia berhasil mengusir Portugis dan merupakan masa keemasan Kesultanan Ternate.

Sultan Baabullah dianggap sebagai Sultan teragung dalam sejarah Ternate dan Maluku karena keberhasilannya mengusir penjajah Portugis dari Ternate dan membawa kesultanan tersebut kepada puncak kejayaannya di akhir abad ke-16. 

Sultan Baabullah juga dikenali dengan gelar "Penguasa 72 Pulau", berdasarkan wilayah kekuasaannya di Indonesia timur, yang mencakup sebagian besar Kepulauan Maluku, Sulawasi sebagian. Pengaruh Ternate pada masa kepemimpinannya bahkan mampu menjangkau Sumbawa, Philipina selatan dan juga Papua Barat.

Peran Maluku dalam perdagangan Asia meningkat secara tajam karena perdagangan bebas hasil rempah dan hutan Maluku pada masa pemerintahannya. Rempah dari Maluku sangat disukai oleh bangsa Eropa. 

Baca Juga https://id.wikipedia.org/wiki/Baabullah



2.   Machmud Singgirei Rumagesan

Machmud Singgirei Rumagesan merupakan pejuang integrasi Papua yang dengan gagah berani menentang pemerintahan kolonial Belanda.



Machmud Singgirei Rumagesan adalah pemimpin Sekar, kerajaan yang saat ini berada di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Kerajaan Sekar adalah satu dari banyak kerajaan di wilayah Semenanjung Onin, nama lain Fakfak era dulu. Pusat pemerintahan Kerajaan Sekar berada di Kecamatan Kokas.

Machmud Singgirei Rumagesan lahir di Kokas, 27 Desember 1885. Pada usia 21 tahun, dia telah menjadi raja muda, dua tahun kemudian dia menjadi Raja Sekar, gelarnya Raja Al Alam Ugar Sekar .

Baca Juga : https://news.detik.com/berita/d-5249221/machmud-singgirei-rumagesan-pahlawan-nasional-pertama-dari-papua-barat


3.   Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto

Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto adalah Kepala Kepolisian pertama Negara Republik Indonesia. Dia menjabat dari 29 September 1945 hingga 14 Desember 1959.

 



Pada masa Orde Baru, Soekanto sebagai tokoh nasional ditunjuk dan kemudian dilantik oleh Pesiden Soeharto untuk menjadi anggota Dewan Pertimbangan  Agung bersama 11 anggota lainnya dengan ketuanya  Mr. Wilopo dan wakilnya Alamsyah Ratu Prawiranegara pada tanggal 8 Agustus 1973.  Sebagai anggota  Dewan Pertimbangan Agung,  Bapak Soekanto menduduki jabatan sebagai Ketua Seksi Kesejahteraan Rakyat.

Baca juga: https://id.wikipedia.org/wiki/Soekanto_Tjokrodiatmodjo#Menjadi_Kepala_Kepolisian_Negara_RI_Pertama

4.  


      Arnold Mononutu

Arnold Mononutu ditunjuk sebagai Menteri Penerangan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Dia juga dipercaya menjadi Duta Besar pertama Indonesia untuk China.

 



Setelah menghadiri rapat-rapat Perhimpunan Indonesia  (Indische Vereeniging) di Belanda, rasa nasionalisme untuk Indonesia mulai bertumbuh dalam dirinya. Ketika Soekirman Wirjosanhjojo menjadi ketua Perhimpunan Indonesia, Arnold Mononutu diminta untuk mewakili organisasi ini di antara organisasi-organisasi mahasiswa.

Baca lebih lengkap di :https://id.wikipedia.org/wiki/Arnold_Mononutu

5.   

    Sutan Mohammad Amin Nasution 

Sutan Mohammad Amin Nasution merupakan Gubernur pertama Sumatera Utara dan Riau. Dia juga seorang tokoh pergerakan Sumpah Pemuda. SM Amin ternyata lahir di Tanah Rencong, Aceh, tepatnya di Lhoknga, Aceh Besar, pada 22 Februari 1904.



Sutan Mohammad Amin Nasution merupakan gubernur pertama di Riau, setelah Bumi Lancang Kuning menjadi provinsi tersendiri. Sebelumnya, Riau termasuk dalam provinsi Sumatra Tengah yang dimekarkan menjadi Sumatra Barat, Riau dan Jambi. 

 Baca Lebih lengkap di   https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sutan_Mohammad_Amin,_Kami_Perkenalkan_(1954),_p51.jpg

6. 

     Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi

Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi merupakan seorang panglima perang Jambi yang terkenal ditakuti Belanda.




Selama menjadi panglima, Raden Mattaher berhasil memimpin banyak pertempuran melawan Belanda yang seluruhnya dimenangkannya. Karena ini pula Belanda menjulukinya “Singa Kumpeh”
 

Anugerah Pahlawan Nasional tahun 2020 menambah deret tokoh yang disematkan menjadi pahlawan Nasonal. Hal itu bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada mereka yang telah berjasa besar mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Masih banyak tokoh perjuangan kemerdekaan yang belum mendapatkannya gelar Pahlawan Nasional, semoga kedepan generasi muda lebih banyak lagi belajar sejarah, yang akan membangkitkan semangat generasi muda  meningkatkan rasa nasionalisme yang tinggi.  (Mulyati Umar)




Sunday, 8 November 2020

5 KARAKTER PENTING PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) DI SEKOLAH

Penguatan pendidikan karakter sebenarnya  sudah dicetuskan lama oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara telah menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelec) dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak.


Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah menegaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. 

Maka demi kepentingan masa depan bangsa Indonesia, bahkan sejak sekarang perlu dilakukan pemusatan (centering) pendidikan karakter dalam penyelenggaraan pendidikan nasional Indonesia. 


Kesadaran dan usaha pemusatan pendidikan karakter di dunia pendidikan nasional semakin kuat ketika pada tahun 2010 pemerintah Indonesia mencanangkan sekaligus melaksanakan Gerakan Nasional Pendidikan Karakter berlandaskan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pendidikan Karakter Bangsa. 

Maka dilaksanakanlah Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan mengindahkan asas keberlanjutan dan kesinambungan yang dicanangkan oleh pemerintah dalam revolusi karakter bangsa, sebagaimana tertuang dalam Nawacita (Nawacita 8), menggelorakan Gerakan Nasional Revolusi Mental yang memperkuat pendidikan karakter semestinya dilaksanakan oleh semua sekolah di Indonesia. 


Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah diharapkan dapat memperkuat bakat, potensi dan talenta seluruh peserta didik. apa yang kita lakukan baru sebatas olah pikir yang menumbuhkan kecerdasan akademis. 

Pendidikan yang hendak mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk mengadakan perubahan paradigma, yaitu perubahan pola pikir dan cara bertindak, dalam mengelola sekolah. 

Gerakan PPK menempatkan nilai karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan yang membudayakan dan memberadabkan para pelaku pendidikan. Ada lima karakter yang dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK. 

Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut: 

1. Religius 

Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. 


Bagian dari nilai relijius adalah cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak. 


2. Nasionalis 

Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 

 
Bagian dari nilai Nasionalis adalah apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa,rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan,taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku,dan agama. 

3. Mandiri 

Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.Bagian dari nilai kemandirian antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

4. Gotong Royong 

Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/ pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. 

Bagian dari nilai gotong royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan. 


5. Integritas 

Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral). 


Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.Nilai yang terkandung dari integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas). 


Kelima nilai utama karakter PPK bukanlah nilai yang berdiri sendiri melainkan nilai yang behubungan satu sama lain, yang berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi dari peserta didik . 


Dari nilai utama manapun pendidikan karakter dimulai, individu dan sekolah perlu mengembangkan nilai-nilai utama lainnya baik secara kontekstual dan menyeluruh. Nilai religius sebagai cerminan dari iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan secara utuh dalam bentuk ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing dan dalam bentuk kehidupan antar manusia sebagai kelompok, masyarakat, maupun bangsa. 


Dalam kehidupan sebagai masyarakat dan bangsa nilai-nilai religius dimaksud melandasi dan melebur di dalam nilai-nilai utama nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. 

Demikian pula jika nilai utama nasionalis dipakai sebagai titik awal penanaman nilai-nilai karakter, nilai ini harus dikembangkan berdasarkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang tumbuh bersama nilai-nilai lainnya.

Semoga pendidikan karakter ini menjadikan peserta didik menjadi anak yang berkarakter mulia. (Mulyati Umar)

Thursday, 5 November 2020

5 CARA BELAJAR DI MASA PANDEMI

 

Belajar di masa pandemi membuat dunia pendidikan kewalahan. Dunia dikagetkan dengan adanya wabah ini.  Begitu juga dengan Indonesia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Nadiem Makarim menyampaikan beberapa amanat pendidikan di masa COVID-19.

 

Kondisi pandemi yang saat ini melandadi berbagai belajahn dunia, menciptakan banyak pembelajaran baru tidak hanya buat guru, siswa, dan orang tua, namun juga untuk masyarakat Indonesia.


foto  Mulyati Umar 


Belajar Daring 


 

Sesuai arahan dari pemerintah Belajar di masa pandemi. Di masa COVID-19 ini merupakan waktu yang baik untuk kita berinovasi dalam pendidikan agar bisa menjadi masyarakat dan bangsa yang lebih baik. Beberapa pendekatan pembelajaran jarak jauh yang dapat dilaksanakan dari rumah, yaitu:

  1. Penggunaan Aplikasi Rumah Belajar

Program belajar dari rumah menjadi tugas berat bagi pendidik peserta didik dan orang tua. Pembelajaran luring menjadi solusi yang tepat untuk saat ini. Pembelajaran secara luring lebih memudahkan peserta didik. Halaman Rumah Belajar bisa diakses oleh semua orang, di sana banyak materi pembelajaran bagi peserta didik. Di fitur Rumah Belajar juga tersediakan e-book kurikulum 2013.

 

Anak didik masih dapat belajar melalui krisis yang terjadi saat ini. Setiap kejadian yang ada menjadi pembelajaran tersendiri bagi masyarakat, terutama peserta didik yang sedang dalam proses belajar.

Tujuannya agar siswa tetap mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang akan mengubah tingkah lakunya. Proses ataupun sistem transfer knowledge saja akan tetapi sebagai proses pengubahan etika, norma ataupun akhlak dari setiap peserta didik yang dapat dilakukan dengan mengunakan kemajuan tehnologi.

2.      Penugasan Luring

Penugasan terstruktur dari guru kepada peserta didik dengan mengirimkan tugas dan lembar kerja melalui aplikasi pengiriman pesan dan media lainnya.

Sebenarnya banyak permasalahan yang bermunculan, mulai dari orang tua tidak punya android, tak mampu membeli data paket, punya android satu tapi anak yang belajar ada tiga orang. Orang tua dituntut untuk memahami kondisi sekarang ini.

 

Tugas berat itu pasti, guru harus lebih aktif bertanya kendala yang dihadapi peserta didik melalui orang tua. Komunikasi terjalin erat. Belajar di masa pandemi tetap berjalan demi masa depan anak, orang tua dituntut berperan semaksimal mungkin agar anak mendapatkan perhatian dan arahan di rumah.

 

3.      Menggunakan Aplikasi Teleconference

Tatap muka virtual atau pembelajaran daring melalui teleconference diantaranya zoom meeting, google meet dll. Guru bisa berinteraksi secara langsung dengan peserta didik. Ada interaksi langsung ini lebih menarik bagi peserta didik, mereka merasa benar benar sedang belajar.

Belajar memang tidak selalu mudah, tapi ini saatnya kita berinovasi, ini saatnya kita bereksperimen, memberikan yang terbaik bagi generasi bangsa agar menjadi masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan

.

 

4.      Diskusi Daring

Tatap muka virtual atau pembelajaran mandiri menggunakan fasilitas pembelajaran daring melalui diskusi dalam grup melalui aplikasi pengiriman pesan (grup WA, Telegram, Line, dll) dan media sosial (Facebook, Instagram).

 

Tahun ajaran baru 2020/2021 sudah mulai berlangsung di tengah wabah pandemi Covid-19 yang masih membayangi, berbagai inovasi dilakukan agar pendidikan terus berlangsung. Belajar dari rumah, itu solusi yang harus dilakukan saat ini.

 

5.      Pembelajaran Melalui Media Luring

Belajar melalui media luring melalui saluran TVRI, radio, dan modul belajar mandiri yang sudah disediakan. Kerjasama berbagai pihak juga didorong untuk mendukung pendidikan jarak jauh dapat berjalan dan berkesinambungan. Pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan dengan bervariasi sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah.

 

Pendidikan adalah sebuah proses ataupun tahapan dalam perubahan sikap serta etika maupun tingkah laku seseorang atau kelompok dalam orang dalam meningkatkan pola pikir manusia melalui pengajaran dan pelatihan serta perbuatan yang mendidik.

 

Banyak keluhan para orang tua siswa akan tugas yang diberikan selama proses belajar dari rumah berlangsung. Dari permasalahan  ini maka dituntut guru berinovasi dan kreatif dalam melakukan pembelajaran jarak jauh baik daring maupun luring. Banyak cara yang harus dilakukan oleh guru, kerjasama dengan orang tua sangat ditekankan agar pembelajaran berlangsung dengan maksimal dan berarti.

 

Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara menyatakan  pendidikan adalah proses penunjang kekuatan kodrat sebagai manusia yang memiliki akal, dalam menguasai pengetahuan pada peserta didik. Dengan tujuan manusia dapat meninggikan derajatnya melalui pendidikan yang setinggi-tingginya.

Arahan pemerintah di atas membuat pendidik berperan aktif dalam memberikan media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menarik bagi peserta didik, di samping itu pendidik juga memberikan motivasi bagi siswa agar terus belajar.

Arahan dan kebijakan pemerintah pusat dijalankan di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan waktu pelaksanaan belajar di rumah diserahkan kepada Dinas Pendidikan  masing-masing provinsi dan kabupaten sesuai dengan perkembangan wabah covid-19 di setiap daerah.

Tugas pendidik di sini akan berat, maka perlu kerjasama dengan orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah. Komunikasi orang tua dan guru sangat diperlukan agar proses dari pendidikan itu berjalan sebagaimana mestinya.

Berbagai curahan hati anak didik yang rindu akan mendapat pendidikan di sekolah, membuat hati sedih. Begitu besarnya keinginan mereka untuk belajar kembali ke sekolah.

Harapan kita, tetap semangat belajar di masa pandemi. Semoga wabah ini cepat berlalu dan anak anak kembali ke sekolah. Tahun ajaran baru, semangat baru juga bertemu teman baru. Interaksi sosial mereka di sekolah, hal yang sangat dirindukannya.   (Mulyati Umar)

Tuesday, 3 November 2020

RPP DARING TEMA 1 Kelas 4 SD : K13

 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan     : SD Negeri 15 Pekanbaru

Kelas / Semester     : 4 /1

Tema                     : 3. Peduli terhadap Makhluk Hidup

Sub Tema             : 1. Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku

Pembelajaran             : 1

Alokasi waktu             : 1 Hari


Tujuan Pembelajaran

Melalui video pembelajaran siswa dapat mengetahui stuktur, fungsi dan pelestarian tumbuhan padi.


Tujuan Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan

Melalui WA grup, guru mengucapkan salam dan menyapa siswa.

Guru memimpin siswa dalam membaca doa sebelum belajar.

Mengingatkan siswa untuk selalu menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan).

Siswa mengisi list absen yang telah guru kirimkan di WA grup.

Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa “adakah diantara kamu pagi ini sarapan nasi goreng? Dari manakah asal nasi?. Guru mengaitkan pertanyaan ke pembelajaran tentang tumbuhan padi.


Kegiatan Inti

Guru membacakan tujuan pembelajaran tentang tumbuhan padi.

Guru mengirim video pembelajaran tentang tumbuhan padi.

Siswa mengamati video tumbuhan padi.


Kegiatan Penutup

Setelah mengamati video pembelajaran, siswa menjawab beberapa refleksi yang diajukan oleh guru.

Guru memberikan penguatan berupa kesimpulan.

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengukur kemampuan pengetahuan.

Melalui WA grup, guru mengakhiri pembelajaran.

 

Penilaian

Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru dari pengamatan sikap (disiplin dan semangat mengerjakan tugas di rumah), penilaian pengetahuan (jawaban soal yang telah di kirim oleh siswa) melalui WA grup.



Mengetahui, Pekanbaru,    Oktober 2020

Kepala SD N 15 Pekanbaru Guru Kelas




Hj. Endang Kilastih, S.Pd, M.Pd Ira Puspa Dewi, S.Pd

RPP DARING MATEMATIKA KELAS VI SD K 13

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

 

Satuan Pendidikan      : SD Negeri 15 Pekanbaru

Kelas/Semester            : VI / 1

Mata Pelajaran            : Matematika

Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit

 

A.    Kompetensi Dasar Matematika

4.2. Menaksir keliling dan luas lingkaran serta menggunakannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari

 

B.     Indikator Pencapaian Kompetensi

4.2.1  Menentukan panjang busur sebuah lingkaran yang dibimbing melalui google meet

4.2.2 Menggunakan keliling lingkaran untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

C.     Tujuan Pembelajaran

1.      Setelah mempelajari panjang busur sebuah lingkaran melalui daring peserta didik dapat menjelaskan tentang panjang busur dari sebuah keliling lingkaran dengan benar.

2.      Setelah mengamati  dan melakukan sendiri peserta didik dapat menyelesaikan masalah terkait penaksiran keliling lingkaran dengan teliti.

 

D.     Materi Pembelajaran        : Menghitung panjang busur pada sebuah lingkaran

 

E.        Pendekatan Dan Model Pembelajaran

1.      Pendekatan : Scientific

2.      Model : Inkuiri terbimbing

3.      Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi

 

F.         LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan awal (5 menit)

a.       Guru memberitahukan siswa link daring goggle meet  pertemuan hari ini melalui grup wa.

b.      Guru membuka dengan mengucapkan salam setelah bergabung di meet.

c.       Guru menanyakan kabar peserta didik.

d.      Guru mengajak peserta didik untuk berdoa bersama (Religius) melalui daring kelas b. Guru mengecek kehadiran peserta didik.

e.       Menyanyikan lagu nasional. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat nasionalisme. (nasionalisme)

f.       Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)

g.      Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)  

 

2.      Kegiatan Inti  (35 menit)

a.       Peserta didik mengamati layar. Peserta didik berdiskusi menjawab pertanyaan.

Apakah yang kamu ketahui tentang nilai panjang busur dari keliling?

Bagaimana cara menghitung keliling lingkaran. (Colaboration)

b.      Peserta didik mendiskusikan jawabannya dengan teman di meet. Peserta didik secara individu menuliskan kesimpulan.

c.       Guru menguatkan cara menghitung keliling lingkaran. 

d.      Peserta didik mengerjakan latihan tentang panjang busur pada lingkaran. Peserta didik mengerjakan soal dengan menggunakan strategi pemecahan masalah. (Critical Thinking and Problem Solving)

e.       Guru membahas soal yang menurut peserta didik masih sulit. Peserta didik juga diberikan kesempatan untuk bertanya atau menyampaikan pendapatnya. Dalam mengerjakan soal, peserta didik diberi kebebasan untuk menggunakan cara-cara yang berbeda. Critical Thinking and Problem Solving

f.       Secara individu peserta didik membuat 2 soal cerita tentang panjang busur lingkaran yang berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari. Peserta didik akan menyelesaikan soal itu sendiri.(mandiri)

g.      Di akhir kegiatan, guru membuka kembali pertanyaan-pertanyaan peserta didik yang disimpan. Guru dan peserta didik bersama-sama menjawab pertanyaan tersebut berdasarkan kegiatan hari ini. Jika ada pertanyaan yang belum terjawab, peserta didik dapat mencari informasi dari sumber lainnya. Integritas

 

3.      Penutup  (5 Menit)

a.       Guru dan peserta didik merefleksikan pembelajaran hari ini (Critical Thinking and Creating)

b.      Peserta didik mengerjakan soal  yang dikirimkan melalui WA group.

c.       Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

d.      Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa (Religius)

 

G.    Penilaian

Penilaian dilakukan melalui pengamatan sikap, tes pengetahuan, dan presentasi unjuk  kerja dengan rubrik penilaian.

 

 

H.     Media, Bahan Dan Sumber Belajar

1.      Media: Daring

2.      Bahan : buku tulis dan alat tulis

3.      Sumber belajar: 

-          Buku Pedoman Guru Matematika Kelas 6 (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

-          Buku Siswa Matematika Kelas 6 (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

 

 

Mengetahui,                                                                                        Pekanbaru,  November 2020

Kepala Sekolah    SD N 15 Pekanbaru                                               Guru Kelas,

 

 

 

Endang Kilatsih, M. Pd                                                                      Mulyati, M. Pd

NIP. 19700123 199303 2 002                                                             NIP.19741212 200902 2003

Sunday, 1 November 2020

UJIAN SESUAI KEMAMPUAN

Setiap  manusia diuji dengan berbagai  masalah yang menghampiri.
Allah SWT tidak akan mendatangkan sesuatu diluar kemampuan kita
Jalani dengan penuh keikhlasan 






Dibalik itu akan ada kemudahan dan keberkahan yang luar biasa
Sabar menjalaninya
Tawakal kepada  sang pencipta
Janji Allah SWT sudah pasti sebagaimana dalam Surah Al Insyirah...

#alquran
#indonesiacerdas 
#Belajar 
#tawakal #iklas #ikhlas #guru 
#penulis 
#blogger
#guruhebat 
#guruberprestasi 
#amanah #iqra
#katabijak 
#motivasi
#dedikasi

BERANI MENGHADAPI TANTANGAN

 

Setiap manusia mempunyai  impian

Berani menghadapi  semua tantangan yang menghadang
Membuka diri  untuk terus berbuat
Ingin mengukir kisah sendiri...
Alam yang terbentang  luas membuka mata hati.



Bak pepatah, "Alam takambang  jadi  guru"
Banyak  hal dan peristiwa  yang dihadapi  yang akan menjadi pelajaran berharga
Sungguh... Allah SWT telah memberi kita petunjuk dengan  turunnya  Surah Al Alaq yang dilanjutkan ke Surah Al Qolam.
Banyak hal baru yang didapatkan dari peristiwa itu..

#sistematikawahyu
#alquran
#belajar
#blogger
#menulis
#bahasa
#alam
#penulis
#penyair
#cerpenis
#guruhebat
#guruberprestasi

Friday, 14 August 2020

MUDAH BELAJAR MATEMATIKA


Mengajarkan Matematika di sekolah dasar, perlu konsep yang mendasar dan mudah dipahami siswa. Penanaman konsep dasar dalam matematika menjadi  cikal untuk menggali  ilmu lebih luas lagi. 

Banyak cara dan metode yang diberikan guru kepada siswa.  Salah satunya penanamkan konsep bilangan bulat.  
Silahkan simak link saya berikut ini... semoga bermanfaat bagi semua




Yuk senantiasa bersedekah





Punya banyak harta, siapa yang ingin dan suka dengan harta yang melimpah, namun ada kewajiban yang harus dituntaskan sebagai umat Islam . Hidup di didunia tidak bisa sendiri,  kita membutuhkan orang lain. Sebagai makhluk sosial perlu interaksi dengan orang lain.  Karena itu kita saling membutuhkan. Kelangsungan hidup orang lain terkadang menunggu pertolongan dari kita.

Friday, 24 July 2020

Perkembangbiakan secara Generatif pada Tumbuhan

Tuesday, 14 July 2020

Menelisik Potensi yang Tenggelam


 Menelisik Potensi yang Tenggelam
oleh Riki Utomi



gambar Mulyati Umar

Pembacaan kita pada sebuah karya fiksi dapat larut bila ada sesuatu yang “kena” dalam hati. Sesuatu itu merupakan hal-hal menarik yang semakin ditelusuri terasa semakin asyik diikuti, maka terasa nikmat kita membacanya. Hal itu tidak lepas dari usaha pengarang dalam menyajikan ceritanya dengan sungguh-sungguh. Sungguh-sungguh berarti ada usaha keras dalam proses penciptaan karya fiksi. Dapat kita telisik dari bagaimana mengolah tema cerita, mengembangkan jalan cerita, menyusun dialog-dialog tokoh, penggunaan kata yang tepat, merangkai kalimat yang pas dan selaras, dan lain-lainnya. Itu semua tentu memerlukan kerja keras dari pengarang.
Sejauh manakah pengarang mampu membawa ceritanya dengan menarik? Jawaban ini setidaknya dapat dilandaskan pada sejauh usaha keras pengarang dalam aktivitasnya mengarang. Artinya, aktivitas tersebut merupakan proses yang terus berulang sambil terus memperbaiki karya.