- Isu tersebut telah mencapai suatu titik kritis tertentu, sehingga ia praktis tidak lagi bisa diabaikan begitu saja; atau ia telah dipersepsikan sebagai suatu ancaman serius yang jika tak segera diatasi justru akan menimbulkan luapan krisis baru yang jauh lebih hebat di masa datang.
- Isu tersebut telah mencapai tingkat partikularitas tertentu yang dapat menimbulkan dampak (impact) yang bersifat dramatik.
- Isu tersebut menyangkut emosi tertentu dilihat dan sudut kepentingan orang banyak bahkan umat manusia pada umumnya, dan mendapat dukungan berupa liputan media massa yang luas.
- Isu tersebut menjangkau dampak yang amat luas.
- Isu tersebut mempermasalahkan kekuasaan dan keabsahan (legitimasi) dalam masyarakat.
- Isu tersebut menyangkut suatu persediaan yang fasionable, di mana posisinya sulit untuk dijelaskan tapi mudah dirasakan kehadirannya.
Menulislah, dengan itu engkau akan meninggalkan jejak jejak sejarah
Tulisan ketika dibaca dan membawa perubahan padanya, akan bermakna besar akhirnya.
Bermimpilah
Jangan biarkan ucapan orang lain menjatuhkan mimpimu. Bungkam mulut mereka dengan prestasimu.
Pendidikan itu mengubah perilaku
Jangan pernah berhenti belajar, karena hidup tak pernah berhenti mengajarkan.
You don’t have to be great to start. But you have to start to be great.
Kamu tidak harus hebat untuk memulai. Tapi Anda harus mulai menjadi hebat.
Manusia terbaik adalah yang bermanfaat bagi banyak orang
Kebaikan sekecil apapun akan mernakna besar bagi yang merasakannya.
Wednesday, 27 January 2021
ANALISIS KEBIJAKAN KURIKULUM PENDIDIKAN
Thursday, 31 December 2020
Tanaman Kakao Menjadi Primadona di Lereng Gunung Sago dan Manfaatnya
Budi daya kakao sekarang sangat
meningkat di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Lima Puluh Kota, terutama
daerah hamparan lereng Gunung Sago. Banyak penduduk yang menanam kakao di kebun
mereka.
Mengenal Tanaman Kakao
Kakao
adalah bentuk cokelat paling murni. Dari semua coklat yang biasanya konsumsi
banyak orang. Kakao merupakan biji dari tanaman Theoboroma
cacao. Apakah anda familiar dengan Theobroma cacao? Mungkin hanya sebagian orang yang mengetahui nama
ilmiahnya.
Bagaimana dengan buah coklat? Pasti semua
tahu dengan namanya. Tanaman kakao/buah coklat ini menghasilkan buah
yang cukup besar dan masing-masing mengandung 20 sampai 60 biji yang diselimuti
oleh daging buah berwarna putih yang rasanya manis-manis asam.
Tanaman kakao atau coklat adalah tanaman parennial atau tumbuh tahunan
yang tingginya bisa mencapai 10 meter dan memiliki banyak buah di batang dan
dahannya.
Kakao
adalah biji dari buah coklat yang masih mentah dan belum diolah. Biji buah yang
mentah ini mengandung antioksidan paling tinggi. Biji kakao diambil dan dijemur
sampai kering sebelum diolah menjadi coklat yang menjadi cemilan. Buah kakao adalah sumber cemilan
manis favorit semua kalangan.
Biji kakao (biji kakao kering dan terfermentasi)
memiliki 45-53,2% lemak dalam bentuk cocoa
butter (juga dikenal sebagai theobroma
oil) yang terdiri dari berbagai asam lemak.
Biji kakao mengandung hingga 10% fenol dan flavenoids yang
merupakan antioksidan yang berpotensi menghambat kanker atau penyakit
kardiovaskular, serta potasium,
magnesium, kalsium dan zat besi. Selain itu, mereka mengandung 1-3% theobromine dan kafein, alkaloid yang merangsang sistem saraf pusat. Kafein
memiliki efek positif pada kewaspadaan mental, misalnya saat dikonsumsi dalam
minuman berkafein. Sumber wikipedia
Chocolate..! anda pasti tahu dan suka, jika kamu adalah penikmat coklat, maka ada baiknya jika kamu mengetahui apa kandungannya serta manfaatnya.
Manfaat Biji Kakao
Biji kakao menjadi sumber lemak tak jenuh tunggal yang sangat baik untuk
kesehatan. Bijinya juga mengandung vitamin, mineral, serat, karbohidrat alami,
dan protein yang baik untuk kesehatan.
Kakao atau
buah coklat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, coklat yang kaya manfaat
adalah jenis coklat yang mengadung kadar gula tambahan lebih sedikit, yaitu
coklat hitam yang mengandung setidaknya 60% kadar coklat murni. Sebagaimana
coklat hitam murni banyak mengandung senyawa baik diantarnya kalsium, magnesium, kalium, zat besi dan
tembaga.
1.
Menghilangkan
Stres
Katanya coklat dapat menghilangkan stress,
apa sebabnya? Tenyata coklat murni mengandung sifat antidepresant yang dapat menenangkan serta merefleksikan saraf.
Kandungan yang terdapat pada buah
coklat atau kakao yaitu Theobromine,
kafein, phenylethylalanine dan methyl-xanthine
yang berfungsi memberi rasa nyaman pada tubuh.
Setelah buah kakao diolah menjadi
coklat, kandungan-kandungan tersebut tidak akan hilang. Jadi kala sedang stres,
mengkonsumsi coklat baik dalam bentuk batang atau meminum coklat panas dapat
menghilangkan stres yang sedang kamu rasakan.
Hal ini dibuktikan oleh penelitian
yang dilakukan di Sandiego School of
Medicine, California University yang menyatakan bahwa kandungan-kandungan
tersebut memiliki senyawa yang bersifat menenangkan dan antidepressant.
Jadi, ketika mengkonsumsi coklat, saraf akan terasa rileks.
2.
Menurunkan Kolesterol Jahat (LDL) dalam Tubuh
Nah, coklat juga mampu menurunkan
kolesterol jahat. Karena coklat mengandung flavonoid
yang ampuh melawan kolesterol jahat dalam tubuh. Flavonoid ini bersama-sama dengan antioksidan menghentikan
oksidasi kolesterol jahat sehingga tubuh kita terhindar dari penyakit-penyakit
seperti kanker, jantung koroner juga stroke.
3.
Mencegah
Penuaan Dini
Ini merupakan salah satu masalah
para wanita. Kulit wajah mulai keriput atau ada kerutan. Hal seperti ini biasa
diatasi dengan mengkonsumsi coklat secara rutin namun tidak berlebihan.
Sebab coklat mengandung senyawa
antioksidan tinggi yang berperan untuk melindungi kulit dari terbentuknya
radikal bebas penyebab sel-sel kulit mati. Selain itu, coklat juga mengandung
minyak essensial yang dapat melembutkan kulit. Jadi proses berkerutnya kulit
wajah atau keriput tidak akan terjadi sebelum waktunya.
Perawatan dengan menggunakan coklat
menjadi salah satu perawatan wajah yang cukup diminati, seperti peran tomat dan jeruk nipis pada kecantikan kulit.
4.
Mencegah Penyakit
atau Gangguan pada Hati
Kandungan antiokasidan pada coklat dapat menghambat radikal bebas,
kerja hati menjadi lebih ringan. Racun-racun yang masuk ke tubuh dapat dengan
mudah dinetralisir oleh hati sehingga penyakit-penyakit hati seperti hepatitis,
liver ataupun kanker hati dapat dihindari.
Sunday, 27 December 2020
3 Bagian Asesmen Nasional 2021
Asesmen Nasional 2021 merupakan pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah madrasah dan program kesetaraan jenjang dasar dan menengah. Asesmen akan dilaksanakan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program keseteraan jenjang sekolah dasar dan menengah.
Asesmen
Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM),
Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
·
ASESMEN
KOMPETENSI MINIMUM (AKM)
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik atau siswa dari hasil
belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi.
Aspek
Kompetensi Minimum menjadi syarat
bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari
bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan.
Literasi dan numerasi merupakan
kemampuan atau kompetensi yang mendasar dan dibutuhkan oleh semua murid,
terlepas dari apa profesi dan cita-citanya di masa depan. Selain itu, kedua
kompetensi ini perlu dikembangkan secara lintas mata pelajaran tidak hanya
melalui pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika.
Hal ini pun bertujuan untuk
mendorong guru semua mata pelajaran untuk lebih fokus pada pengembangan
kompetensi membaca dan berpikir logis-sistematis. Fokus pada kemampuan
literasi dan numerasi tidak kemudian mengecilkan arti penting mata pelajaran lainnya. Karena terkoneksi secara tematik dalam mata pelajaran lain.
Hal itu lebih membantu
murid mempelajari bidang ilmu lain terutama untuk berpikir dan mencerna
informasi yang didapatkan dari
literasi dan numerasi.
·
SURVEI
KARAKTER
Survei Karakter
Survei karakter yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil
belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar
Pancasila.
Survei Karakter
mengukur hasil belajar emosional yang mengacu pada Profil Pelajar Pancasila
dimana pelajar Indonesia memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila diantaranya Beriman,
bertakwa, berakhlak mulia; Berkebhinekaan Global; Bergotong royong; Bernalar
kritis; Mandiri; Kreatif.
Nilai
nilai Pancasila ini lebih dulu kita
mempelajarinya melalui penjabaran butir-butir Pancasila yang dikenal dengan Eka
Prasetya Panca Karsa yang terdiri daeri 36 butir.
·
SURVEI
LINGKUNGAN BELAJAR
Survei
lingkungan belajar untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas
pembelajaran di lingkungan sekolah. Asesmen Nasional pada
2021 dilakukan sebagai pemetaan dasar dari kualitas pendidikan yang nyata di
lapangan, sehingga tidak ada konsekuensi bagi sekolah dan murid. Hasil Asesmen
Nasional tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya pemetaan agar tahu
kondisi sebenarnya yang ada di lapangan.
TUJUAN
UTAMA ASESMEN
NASIONAL
Peningkatan
sistem evaluasi pendidikan adalah bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang tujuan utamanya adalah
mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Asesmen
Nasional tidak hanya dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional dan Ujian
Sekolah Berstandar Nasional, tetapi juga sebagai penanda perubahan paradigma
tentang evaluasi pendidikan. Perubahan
mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta
didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan
berupa input, proses, dan hasil.
Hasil
Asesmen Nasional ini kemudian menjadi cermin
atau dasar untuk kita bersama-sama melakukan
refleksi mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia.
Melalui asesmen
yang lebih berfokus, diharapkan perbaikan kualitas, layanan pendidikan bisa
semakin efektif. Untuk itu, Pemerintah mengajak semua para pemangku kepentingan
untuk bersiap dalam mendukung pelaksanaan Asesmen Nasional mulai tahun 2021
sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan Indonesia.
SASARAN ASESMEN NASIONAL
Sebuah Film Inspiratif “Taare Zameen Par” di Pandang dari Sisi Psikologi Pendidikan
Film inspiratif dengan judul “Taare Zameen Par” yang
disutradarai oleh Amir Khan merupakan film yang sangat inspiratif. Cerita dalam
film ini benar-benar sangat menyentuh, dan secara eksplisit menggambarkan
tentang realita pendidikan yang terjadi pada anak, baik dalam sektor keluarga
(orang tua) maupun sekolah (guru).
Setiap
anak lahir dengan membawa berbagai keunikan tersendiri, mereka memiliki impian
dan ketertarikan yang berbeda, dan tentu tidak sama dengan orang lain termasuk
orang tua yang telah melahirkan dan membesarkannya. Entah karena lupa, tidak
dibekali dengan pengetahuan yang cukup, atau bahkan karena sikap egois yang ada
pada orang tua, sehingga mereka sering tidak mau tahu dengan apa yang dirasakan
dan dihadapi oleh anak-anaknya. Oleh karenanya, masih banyak orang tua yang
meminta dan menuntut anak-anak mereka bisa mencapai dan menjadi apa yang dapat
diraih oleh orang lain secara umum.
Pemahaman Terhadap Pendidikan,
Berdasarkan Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan merupakan usaha manusia
untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat baik dari lembaga formal
maupun informal dalam membantu proses transformasi sehingga dapat mencapai
kualitas yang diharapkan. Agar kualitas yang diharapkan dapat tercapai, diperlukan
penentuan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan inilah yang akan menentukan
keberhasilan dalam proses pembentukan pribadi manusia yang berkualitas, dengan
tanpa mengesampingkan peranan unsur-unsur lain dalam pendidikan.
Dalam proses penentuan tujuan pendidikan dibutuhkan
suatu perhitungan yang matang, cermat, dan teliti agar tidak menimbulkan
masalah di kemudian hari. Oleh karena itu perlu dirumuskan suatu tujuan
pendidikan yang menjadikan moral sebagai basis rohaniah yang amat vital dalam
setiap peradaban bangsa. Berdasarkan paparan di atas, jelas sekali terlihat
bahwa penting sekali untuk memperhatikan dasar dan tujuan dari pendidikan sebab
dari sinilah mau ke mana si anak didik akan di bawa dan di arahkan.
Bahkan biasanya dasar dan tujuan inilah juga
merupakan karakteristik pendidikan suatu bangsa, yang membedakannya dengan
bangsa-bangsa yang lainPraktik
pendidikan yang terjadi di sekolah formal pun tak jauh berbeda dengan yang
terjadi dalam keluarga. Dalam melaksanakan tugas sebagai guru, banyak dari
mereka yang kurang bisa mendengarkan pendapat yang datang dari para siswa.
Gambaran ini seolah ingin menegaskan bahwa guru adalah pihak yang paling tahu
dalam proses pembelajaran.
Zaman
telah berubah, sumber informasi ada di mana-mana dan dapat dijangkau dengan
mudah oleh anak-anak. Oleh sebab itu, anggapan yang demikian sangatlah tidak
tepat. Proses belajar bisa terjadi dengan pola interaksi yang terjadi secara
timbal balik dari guru-siswa, maupun siswa-guru. Pertukaran informasi itulah,
yang nantinya dapat meningkatkan kemampuan dan wawasan siswa. Kemampuan
mengelola proses pembelajaran juga harus disertai dengan kemampuan guru dalam
memahami karakteristik setiap siswa.
Pemahaman terhadap karakter setiap siswa dapat
membantu guru dalam menentukan metode dan strategi belajar yang tepat. Setiap
anak itu unik, mereka memiliki cognitive style yang berbeda antara siswa
yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, tidak sepatutnya jika guru
menerapkan metode yang selalu sama dalam proses pembelajaran. Jika keadaan ini
terus dilakukan, maka penyampaian informasi dalam dunia pendidikan tidak akan
merata, sebagian pihak diuntungkan dengan metode itu, sehingga mereka dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan lancar. Sedangkan siswa yang lain akan
nampak sebagai siswa yang tidak mampu, terbelakang, malas dan berbagai labeling
negatif lainnya, yang belum tentu tepat dengan keadaan mereka.
SINOPSIS “TAARE ZAMEEN PAR”
Film ini
bercerita tentang anak berkebutuhan khusus bernama Ishaan Awasthi. Ishaan
adalah seorang anak berusia 8 tahun dan tidak menyukai sekolah. Hal ini
dikarenakan nilai-nilai Ishaan selalu buruk dan selalu gagal dalam setiap
ujian. sehingga Ishaan sering sekali mendapat hukuman dari guru-gurunya
disekolah dan menjadi korban bullying
teman-teman sekolahnya. Baik di sekolah maupun dirumah Ishaan selalu
mendapatkan labeling negatif oleh guru dan lingkungannya seperti, nakal, bodoh,
idiot, tidak tahu malu dsb.
Ishaan merupakan anak bungsu dari 2 bersaudara. Kakak Ishaan
yang bernama Yohaan adalah seorang pelajar yang sukses, baik dalam soal
pelajaran maupun dalam bidang olah raga. Ibunya seorang ibu rumah tangga yang
setiap saat merasa kesulitan dan frustasi karena ketidakmampuannya dalam
membantu Ishan. Sedangkan ayahnya adalah seorang eksekutif sibuk yang sukses
dan mengharapkan yang terbaik dari anak-anaknya.
Serupa dengan keadaan itu, Ibunya pun sering sekali merasa
kebingungan dalam mengajari Ishan ketika di rumah. Ishan selalu melakukan
kesalahan yang serupa baik dalam menulis maupun berhitung. Ibunya sering merasa
sedih dengan keadaan ini, karena anak-anak seusianya dapat melakukan hal-hal
itu dengan sangat mudah, sedangkan Ishan sangat sulit untuk melakukannya.
Di samping itu, Ishaan sering sekali menunjukkan perilaku
bermasalah; terlibat perkelahian, berpura-pura sakit, bolos sekolah serta tidak
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Setiap perilaku negatif yang
dilakukan oleh Ishaan dan itu diketahui oleh Ayahnya, maka Ishan dipastikan
memperoleh “punishment” dari sang Ayah. Jika ini sudah terjadi baik Ibu
maupun Yohaan kakaknya tidak dapat melakukan apa-apa untuk membantu anak dan
adik yang disayanginya.
Di sisi lain, Ishaan mempunyai kelebihan yaitu seni. Daya
imajinasi Ishaan sangat bagus sehingga bisa menghasilkan lukisan yang luar
biasa. Kelebihan ini yang tidak tampak oleh orang lain. Keluarganya mengetahui
bakat Ishaan ini tapi tidak menganggapnya sebagai suatu kelebihan. Sehingga
cara pandang Ishaan dianggap sebagai suatu hal yang aneh dan tidak biasa.
Berdasarkan masalah-masalah yang dihadapi Ishaan itulah
ayahnya bermaksud mengirimnya ke sekolah berasrama. Ishaan yang tidak menyukai
sekolah berusaha membujuk kedua orang tuanya untuk tidak mengirimnya ke sekolah
tersebut. Tapi ayahnya bersikeras tetap mengirimnya dengan alasan untuk
kebaikan Ishaan sendiri. Ishaan menganggap bahwa sekolah di asrama merupakan
hukuman orang tua terhadap anak-anak yang nakal dan tidak mau menurut. Anggapan
ini diperjelas dengan gaya dan sikap mengajar guru disekolah tersebut yang
cenderung keras dengan alasan untuk menegakkan kedisiplinan.
Suasana kelas dan asrama yang tidak menyenangkan membuat
Ishaan semakin frustasi, semua guru menyebutnya bodoh dan Ishaan menerima
berbagai hukuman karena tidak mampu mengikuti pelajaran dengan baik. Keadaan
ini semakin membuat Ishaan tertekan dan akhirnya menjadi pendiam dan
penyendiri. Ishaan menjadi ketakutan untuk bertemu dengan guru, tidak
bersemangat untuk melakukan apapun termasuk menggambar yang tadinya merupakan
aktivitas yang paling dia senangi. Keadaan ini terus berlangsung hingga
akhirnya datanglah guru seni pengganti yang bernama Ram Shankar Nikumbh (Aamir
Khan).
Guru
baru ini mempunyai metode mengajar yang sangat berbeda dengan guru-guru yang
ada disekolah tersebut. Hal ini membuat Nikumbh sangat disukai oleh para siswa,
tapi tidak oleh Ishaan. Keanehan ini membuat Nikumbh berusaha mencari tahu apa
yang terjadi dengan Ishaan. Sampai pada suatu waktu ketika Nikumbh sedang
berkumpul di ruang guru dan para guru membicarakan tentang Ishaan bahwa Ishaan
adalah anak bodoh yang tidak bisa menulis dan membaca. Terdorong oleh rasa
ingin tahu Nikumbh lalu melihat semua buku tulis Ishaan dan akhirnya ia
menyadari bahwa Ishaan ternyata mengalami Dyslexia.
Oleh
sebab itu, Dia membuat orang tua dan guru lainnya menyadari bahwa Ishaan bukan
anak yang abnormal, tetapi anak yang sangat khusus dengan bakat sendiri. Dengan
waktu, kesabaran dan perawatan, Nikumbh berhasil dalam mendorong tingkat
kepercayaan Ishaan. Dia membantu Ishaan dalam mengatasi masalah pelajarannya
dan kembali menemukan kepercayaan yang hilang, serta mau kembali aktif dalam
menuangkan imajinasinya dalam lukisan-lukisan yang selama ini menjadi dunianya.
Hingga akhirnya Ishaan dapat membaca, menulis dan berhitung, bahkan Ishaan
akhirnya memenangkan lomba melukis yang diadakan di sekolahnya dan mendapatkan
standing applause atas bakatnya. Lukisan Ishaan ini akhirnya dicetak dalam buku
tahunan sekolah dan dibagikan oleh seluruh siswa dan orang murid yang hadir.
Ini
film yang cocok untuk keluarga dan pantas ditonton bersama. Memberikan
pendidikan yang baik, bagaimana mendidik anak, bagaimana mengarahkan anak dan
memahami apa masalah yang anak alami. Kemudian memberi pelajaran bagi anak,
agar tidak putus asa. Film ini dipastikan membuat air mata mengalir, sangat
menyentuh. Apa yang ditampilkan sederhana, namun contoh-contoh yang ditampilkan
begitu mengena karena pada kenyataannya itulah yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari.
Film
ini juga cocok untuk calon guru atau pendidik. Kenapa harus menonton? Agar jadi
guru yang mengajar dengan hati. Contohlah guru dalam film ini, maka sudah pasti jadi guru yang disenangi
anak-anak didiknya.
Oleh
karena itu, penulisan ini dilatarbelakangi pentingnya sebagai orang tua dan
guru untuk memahami konsep “every child is special” secara mendalam,
sehingga ketika berhadapan dengan seorang anak, tidak akan mengalihkan “beban”
ambisi tak tercapai kepada sang anak, serta tidak pula memaksakan tuntutan
dunia untuk serba sempurna. Mulyati Umar
Sunday, 20 December 2020
Cerpen Mulyati Umar TERAKHIR BERSAMA MAK KARIMAH
Cerpen
Mulyati Umar
Lantunan ayat suci sayup-sayup
berkumandang dari corong toa surau tua Syeh Marzuki. Angin dingin mulai berhembus,
hawa dingin lereng gunung Sago mulai merasuki tubuh. Apalagi sekarang musim
penghujan. Mak Karimah mulai menyiapkan diri untuk segera berangkat ke surau.
Mukena kiriman dari cucunya beberapa hari yang lalu ia ambil dari lemari,
matanya berbinar ketika membuka dari bungkus plastik. Di ciumnya mukena baru
itu, seakan mencium wajah cucu perempuannya anak Suman. Sudut matanya mengalir
buliran air membasahi pipinya. Wajah tuanya terlihat makin keriput, seiring
usianya makin senja. Rona kerinduan yang begitu terpancar dari matanya yang tinggal
seorang diri sejak suaminya meninggal setahun lalu.
“Wo, Meti kalau sudah besar nanti akan membelikan uwo mukena cantik,” ujar Meti kala itu. Terngiang-ngiang celetuk
gadis kecilnya dulu.
Senyum Mak Karimah
terlihat lagi di bibirnya. Pintu lemari kayu berlapis triplek mika berwarna
biru muda itu segera ditutupnya. Mak Karimah beranjak dari kamarnya dan menuju
ruang tengah. Diambilnya suluh, lalu mak Karimah menuju pintu rumah sambil
menuruni anak tangga rumah gadang, tak lupa mak Karimah menutup pintu dan
menguncinya. Sepanjang jalan Mak Karimah membawa angannya ke masa lalu. Saat
gadis kecilnya pergi mengaji ke surau, saat tangan kecil itu dibimbingnya.
“Meti, uwo sangat bahagia sekarang kau sudah
mulai pandai membaca Alqur’an. Angku Karim kemaren bilang sama ayah kau di depan
uwo, Tak lama lagi kau akan khatam
alquran, uwo bangga sekali.” kata Mak Karimah.
“Iya, wo.
Nanti Meti akan memakai baju khatam ya wo.
Meti mau warnanya putih mak.”
“Boleh, nanti uwo bilang sama ayah kau dulu,” sahut
Mak Karimah.
Angan masa lalu
menyinap dalam diri Mak Karimah sampai tak sadar Mak Karimah telah sampai di
halaman surau. Sudah seminggu Mak karimah tak datang ke surau. Kondisi badannya
tidak sehat. Deman yang menderanya membuat Mak Karimah tak bisa kemana-mana. Azan
magrib sudah mulai berkumndang, Mak Karimah bergegas mengambil wudhu, setelah
selesai kakinya melangkah masuk ke dalam surau. Setelah shalat magrib Mak
Karimah bersama jamaah lain mengaji bersama sampai waktu shalat isya datang
menjelang.
Malam makin larut, Mak
Karimah menyusuri anak tangan surau. Beberapa wanita tua sebayanya juga mulai
terlihat turun bersama, mengambil sandal dan mulai beranjak ke rumah
masing-masing sambil memegang suluh di tangannya. Hawa pergunungan mulai terasa
menusuk, dinginnya terasa sampai ke kulitnya yang makin keriput di makan usia.
Mak Karimah mendekap tangannya sambil terus menyusuri jalanan tanah. Pikirannya
berkelana jauh.
Di masa tuanya seorang
diri. Anak-anaknya sudah pada merantau. Hanya Sahar yang masih ada di kampung.
Istri Sahar orang kampung sebelah. Hembusan napasnya terdengar lirih. Suman,
anak tertua mak Karimah ikut merantau sejak Meti anak sulungnya yang tamat SMA pergi
mencari kerja ke kota. Tak berapa lama Suman pun menyusul Meti anaknya. Biasanya ada Suman yang selalu
datang menjenguknya, namun sekarang Mak Karimah sendiri.
Suaminya sudah setahun
meninggal dunia, serasa separuh jiwa Mak Karimah hilang. Hidupnya terasa hampa,
puluhan tahun bersama dengan Pak Saleh, membuat hidup Mak Karimah penuh warna,
punya suami yang menyayanginya. Setia sampai ajal menjemput. Pak Saleh seorang ketua
adat di kampungnya, sosok yang dihormati warga. Gelar yang tak bisa sembarang
orang mendapatkannya. Datuak Paduko Alam itulah gelar yang di sandangnya. Sosok
bijaksana dan sayang keluarga. Mak Karimah mengarungi hidup rumah tangganya
dengan suaminya dengan damai dan bahagia. Saat para suami yang mendapat gelar
di kampungnya lebih beristri satu, Datuak Paduko Alam tetap setia dengan Mak Karimah.
***
Mak Karimah sedang
duduk di dalam rumah. Dari jendela pandangannya jauh keburitan. Jalan di sana
terlihat sepi. Mak Karimah berharap akan
ada yang datang mengunjunginya. Sudah beberapa hari ini Mak Karimah sakit. Mak
Karimah jatuh terpeleset di jalan pulang dari surau. Pinggangnya sakit, Mak Karimah
tak bisa berjalan untuk sementara. Untuk kegiatan dalam rumah Mak Karimah
lakukan dengan menggeser pantatnya. Sahar anak laki keduanya belum juga memampakkan
batang hidungnya. Biasanya habis shalat subuh sudah datang menghampirinya.
Memasak air dan menyiapkan makanan untuk dirinya.
Dari kejauhan pandangan
Mak Karimah melihat sosok bayangan yang menuju ke rumahnya, semakin dekat
ternyata Meti, anak Suman yang merantau ke kota. Hati mak Karimah berbunga-bunga. Cucu yang
dirindukannya datang. Cucu pertamanya. Segera Mak Karimah beranjak ke pintu
masuk. Dulu Meti selalu menemaninya, kemanapun Mak Karimah pergi Meti ikut
bersamanya. Sayangnya Mak Karimah pada Meti tidak terkira yang bersamanya sejak
bayi. Meti sudah tinggal di rumah Mak Karimah. Ayahnya Meti, Suman selalu
membawa Meti ke rumah ibunya – Mak Karimah.
Langkah kaki Meti
semakin mendekat. Meti menghampiri Mak Karimah dan mencium tangannya,
dipeluknya wanita tua itu. Tangis Meti buncah saat melihat keadaan Mak Karimah.
setelah tiga tahun merantau baru kali ini Meti pulang. Mak Karimah duduk di
depan pintu sambil bersandar. Hati Meti terguguh pilu dalam diam. Mak Karimah
mulai bercerita, sudah dua hari belum mandi. Meti tak tinggal diam, bersegera
dia ke dapur menghidupkan perapian memanaskan air untuk mandi. Untung ada kayu
bakar di sana. Air mulai dipanaskan. Setelah siap Meti memasukkan ke dalam
baskom dan mengangkatnya ke kamar mandi. Meti memapah Mak Karimah yang kesulitan berjalan. Pinggangnya sakit
akibat jatuh berpeleset.
Mak Karimah dimandikan
Meti dengan telaten. Sekujur badan Mak Karimah disabuni hingga bersih. Mak
Karimah mandi sambil bercerita. Mak Karimah menceritakan masa kecil Meti di
rumah ini. Dulu baru menikah, ibunya Meti tinggal dengan dengan mertuanya
sampai Meti berusia 1 tahun. Selepas itu ayah Meti membuat gubuk kecil di tengah sawah di kampung
ibunya. Namun Meti sudah terikat hatinya dengan mak Karimah. Masa itu hidup
ayah Meti susah, ia bekerja di sawah orang mengambil upah harian. Mak Karimah
sangat sayang dengan Suman anak tertuanya. Mak Karimah selalu membantu Suman.
Kalau sudah panen, Mak Karimah tak lupa menyuruh Meti datang untuk mengambil
beras. Lamunan Meti buyar seketika.
“Meti, kalau suatu saat
nanti ajal menjemputku, kau tak perlu lagi memandikan aku. Karena kau sudah
mandikan uwo sekarang ini.” Ujar Mak
Karimah sambil tersenyum.
Meti mendengar itu
hanya diam, terpaku tak mengeluarkan suara sedikitpun. Tak punya anak perempuan
menjadi dilema bagi wanita di Minangkabau. Anak perempuan menjadi kebanggaan
yang akan menjadi penerus keturunan nantinya. Merawat di masa tua.
Di bibir tuanya yang
sudah keriput terselip senyum bahagia. Mak Karimah senang Meti datang pagi ini.
Di masa tuanya mak Karimah hidup
sendiri. Mak Karimah hanya dijaga oleh Sahar, tapi hanya melihat dan
mengantarkan makanan. Malam hari Kak Karimah sendiri.
Mak Karimah akhirnya
selesai mandi. Tak lupa Meti membantu mengeringkan tubuh Mak karimah yang makin
ringkih di makan usia. Meti menyiapkan air untuk berwudhu. Setelah selesai mak
Karimah dibawa ke kamarnya. Meti dengan
telaten memasangkan baju. Rambut mak Karimah yang sudah memutih tak lupa
Meti sisir, dijalinnya dengan rapi. Setelah mak Karimah bersih dan rapi, mak
Karimah dipapah Meti untuk duduk di ruang tengah. Tak berapa lama Sahar datang
mengantar makan untuk mak Karimah. Meti sedang membersihkan rumah, datang
menghampiri pamannya, menyapa dan mmemberi salam.
Mak Karimah sangat senang.
Meti ada bersamanya saat ini, harapannya Meti bisa lebih lama bersamanya, namun
harapannya tak sesuai kenyataan. Meti besok harus kembali lagi ke kota, Meti
kuliah sambil bekerja sebagai guru mengaji. Kuliahnya tak bisa ditinggalkan
dalam waktu yang lama. Mak Karimah duduk terpaku di beranda depan. Meti terpaku
dia dilema. Mak Karimah sedang sakit, tapi Meti harus kembali.
Beberapa hari sejak
kepulangan Meti, keadaan Mak Karimah makin membaik. Dia sudah bisa jalan
sendiri walau masih dibantu dengan tongkat. Kedatangan Meti menjadi pemicu
semangat Mak Karimah. Cucunya selalu datang kala sakit sedang menderanya. Walau
jauh, Meti berusaha untuk pulang melihat neneknya. Mesti ada yang
dikorbankannya. Meti sangat senang, melihat Mak Karimah sudah membaik,
secepatnya Meti kembali ke kota. Kuliah dan tugasnya sebagai guru mengaji sudah
dia tinggalkan selama seminggu. Mak Karimah berharap semoga Meti wisuda nanti
dia bisa hadir. Impian Suman anaknya bisa menjadi kenyataan melihat Meti
berhasil dalam pendidikan. Senyum terbit di bibir keriputnya. Meti, cucu yang
sangat menyayanginya.
***
Kabut dari lereng
gunung masih setia menyelimuti kampung pagi ini. Hujan yang turun semalam
membuat cuaca terasa lebih dingin dari biasanya. Sejak Meti balik ke rantau.
Mak Karimah menjalani hari-harinya seperti biasa. Mak Karimah sejak subuh tadi
sudah bangun. Rasa dingin menusuk tulang, sudah berapa hari ini kondisinya
kurang sehat. Sahar menemani Mak Karimah sejak dua hari yang lalu. Sahar setia
disamping Mak Karimah.
Ingatan Mak Karimah ke
masa lalu mengingat Meti. Sekarang tak ada lagi yang menyisirkan rambutnya yang
sudah memutih. Kebiasaan Meti dari dulu, setiap dekat dengan Ma Karimah, Meti
selalu menyisir rambutnya dengan rapi. Kalau siang hari lagi santai, Meti sibuk
di kepala Mak Karimah, mencari kutu. Hati Mak Karimah bahagia. Duduk bedua
ditemani cucunya Meti, menjadi kebahagiaan yang tak terkira bagi Mak Karimah.
Senyum terukir di
bibirnya yang keriput, bibirnya kalimah tauhid tak henti dilapazkannya. Sinar
mata tuanya mulai redup lalu perlahan terpejam hingga tubuhnya kaku dan mulai
terasa dingin. Sedingin cuaca pagi ini.(Mulyati
Umar)