Seorang
dikatakan Professional jika dia bisa membawakan dirinya untuk tampil
menarik dihadapan pimpinannya dengan keahlian yang dimilikinya dan bisa
memberikan kepercayaan atas rahasia dan hal penting.
Memiliki
integritas yang tinggi menjadi hal yang penting bagi seorang pegawai, karena
diharapkan dapat mempunyai prinsip yang kuat untuk dapat bertahan dalam situasi
yang tidak menentu dalam perusahaan atau instansi juga harus bisa konsisten atas
tindakan yang harus dilakukan dengan nilai dan prinsip yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Selanjutnya
loyalitas dari pegawai atau pegawai menjadi aspek yang penting dalam
penilaian pimpinan.
Integritas
Integritas merupakan sifat atau
keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan
kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran.
Kejujuran, kesesuaian dengan
aturan atau anti korupsi merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa kita
abaikan.
Seperti firman Allah
dalam Al-Qur`an surah Asy-Syams ayat 8,
فَأَلْهَمَهَا
فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا
“Maka Dia mengilhamkan
kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya”.
Berintegritas itu
berpihak pada kebenaran, jujur, dan mutlak dimiliki setiap orang apalagi mereka
yang memegang amanah atau dipercaya sebagai pemimpin.
Kewajiban kita berjuang mempertahankan integritas atau
moralitas sepanjang hayat, jika lengah sedikit saja akan terjerumus dalam
kesalahan yang berkepanjangan dan baru sadar ketika telah terperosok dalam
penderitaan dan penyesalan.
Integritas pada intinya sikap jujur, konsisten,
komitmen, berani dan dapat dipercaya. Sedangkan loyalitas adalah
kesetiaan pada prinsip yang dianut.
Loyalitas
Sebuah
kata menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), loyalitas itu kepatuhan atau kesetiaan.
Loyalitas itu memiliki dua
dimensi. Ke dalam ia memiliki keyakinan penuh akan kesucian dan kebenaran
misi atau tujuan organisasi, negara atau pun ajaran agamanya dan
bersungguh-sungguh melaksanakan tugas dan fungsinya.
Khalifah
Abu Bakar berkata, saat
dinobatkan menjadi khalifah setelah Rasulullah telah dipanggil menghadap ilahi,
“Saudara-saudara, aku
telah diangkat menjadi pemimpin bukanlah karena aku yang terbaik diantara
kalian semuanya, untuk itu jika aku berbuat baik bantulah aku, dan jika
aku berbuat salah luruskanlah aku!”
Mengapa
hal yang tidak baik itu bisa terjadi? Itu terjadi karena adanya prinsip-prinsip
hidup yang dianut, seperti prinsip bekerja semata-mata hanya untuk mencari uang
dan hasilnya ingin dinilai baik oleh atasan.
Apa hasil
yang didapatkan?
Hasilnya
adalah uang menjadi orientasi utama dan akan bekerja baik apabila hanya dilihat
oleh orang lain. Akibatnya, kita akan sulit mendapatkan kepercayaan.
Lakukanlah hal-hal baik, dimanapun, kapanpun dan kepada siapapun.
Integritas tidak memerlukan tepuk tangan
orang lain dan sorak sorai pujian. Integritas hanya membutuhkan tepukan
halus di bahu dari seorang malaikat. Integritas hanya bersahabat dengan
suara hati, suara Tuhan.
Firman
Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Qaff (50):18
مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ
رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Setiap kata yang ia ucapkan, tentulah di
sampingnya ada penjaga siap (mencatat)” – QS. Qaaf 50:18
Kepercayaan
Karena
kamu mempercayai seseorang, jangan ragu untuk menunjukkan kesetiaanmu. Kepercayaan
juga bisa menjadi faktor loyalitas, yang bisa datang dari reputasi yang
baik.
Pegawai yang benar-benar loyal
tidak hanya sekedar berkomitmen untuk membawa perusahaan ke level sukses. Kesetiaan
mereka dapat dilihat dari sudut pandang lain.
Ciri-ciri pegawai yang memiliki loyalitas tinggi:
1. Berani
Mengutarakan Ketidaksetujuan
Setiap perusahaan dan ingin maju pasti menciptakan suasana debat dalam internal-nya. Debat
bertujuan pegawai dapat mengutarakan pendapat masing-masing. Pemimpin yang hebat pasti ingin pegawainya aktif bertanya, berpendapat, dan
berhati-hati dalam bekerja, memberi ruang pegawai untuk
mengutarakan ketidaksetujuan mereka terhadap hal apapun di lingkup kerja.
2. Bekerja
dengan Integritas
Banyak yang menyebutkan bahwa kesetiaan seorang pegawai dilihat dari seberapa besar
ketaatan mereka di perusahaan. Pegawai yang taat dengan peraturan dan punya
rasa loyalitas yang besar pula. Sesungguhnya pegawai loyal dilihat dari
seberapa besar dia menunjukkan integritas mereka saat bekerja.
"Integritas yang sesungguhnya adalah
melakukan hal yang benar, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak
mengetahuinya apakah kau melakukannya atau tidak." - Oprah Winfrey.
3. Memuji
Rekan Kerjanya
Pegawai loyal peduli dengan perusahaan tempat dia bekerja, customer, visi misi perusahaan.
Mereka merasa dirinya bekerja untuk sesuatu yang lebih baik daripada diri
mereka sendiri. Sehingga, mereka selalu memberikan apresiasi ketika rekan kerja
lainnya melakukan hal yang jauh lebih baik. Itu berarti perusahaan telah
menggenapi misinya kepada pegawai.
Pegawai loyal
memberikan pujian dan menghargai rekan kerja lain, terutama ketika itu tidak
terkait dengan pekerjaannya, tidak hanya menunjukkan kemampuan
interpersonal-nya saja.
4. Mendukung
Secara Positif Keputusan Pemimpin
Dukungan pegawai loyal
berupa dukungan & kontribusi positif, bukan hanya asal "Asal Bos
Senang" saja. Saat pemimpin mereka melakukan hal yang salah, pegawai loyal
tetap akan memberitahu dengan jujur kesalahan pemimpin mereka.
Pegawai yang loyal akan
menjalin hubungan yang baik terhadap pegawai lain termasuk dengan atasan.
Mereka memberikan masukan dengan bukti bahwa apa yang dilakukan pemimpin salah.
Pegawai loyal akan memperlakukan pemimpinnya bukan sebagai musuh, tapi sebagai
rekan kerja / tim.
5. Menyukai
apa yang dikerjakan
Pegawai loyal menyukai
pekerjaannya dan tidak melihat pekerjaan tersebut sebagai suatu hal yang
rutinitas. Tapi, sesuatu yang mereka suka untuk dikerjakan, dan yang sangat
dipercaya oleh mereka.
dikutip dari berbagi sumber